Pilpres 2019

Bandingkan Usia Rakyat dengan Usia Jokowi, Rocky Gerung Dapat Sambutan Riuh Para Pendukung 02

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rocky Gerung saat menghadiri acara deklarasi dukungan Aliansi Pengusaha Nasional, di Djakarta Theater Ballroom, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung membandingkan usia rakyat dengan usia Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara deklarasi dukungan Aliansi Pengusaha Nasional, di Djakarta Theater Ballroom, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).

Hal itu disampaikan Rocky Gerung dalam acara deklarasi yang diselenggarakan oleh kubu pasangan Capres dan Cawapres nomor utur 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Mengutip channel YouTube Gerindra TV, mulanya, Rocky Gerung menceritakan bahwa dirinya sempat berkeliling di Jawa Timur sebelumnya.

Lantas ia melihat beberapa baliho besar yang berisi kampanye Capres dan Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Menurutnya, beberapa baliho tersebut perlu ditegur oleh pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Saya seminggu lalu muter-muter Jawa Timur, di Lamongan, Jember," cerita Rocky Gerung.

"Dan sepanjang kawasan jalan Jawa Timur, ada baliho gede-gede."

"Tulisannya 'kami rakyat Jokowi'," sambungnya.

Di Acara Deklarasi 02, Rocky Gerung Sebut Tunggu Undangan 01 hingga Disambut Sorak Riuh Penonton

Cerita itu lantas disambut tawa oleh sejumlah pendukung Prabowo-Sandi.

"Dan Bawaslu enggak negur yang pasang spanduk itu," tutur Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, teguran itu perlu disampaikan Bawaslu lantaran tidak masuk akal.

Lantas dirinya membandingan usia rakyat dengan usia Jokowi.

"Sepertinya spanduk itu berbahaya dan enggak masuk akal," jelas Rocky Gerung.

"Karena rakyat itu lebih panjang usianya daripada usia Presiden Jokowi," sambungnya.

Pernyataan itu lantas disambut tepuk tangan riuh oleh pendukung 02.

Di Hadapan Seribuan Pengusaha dan Prabowo-Sandi, Erwin Aksa: Persahabatan Nomor 1, Presiden Nomor 2

"Rakyat itu abadi, rakyat itu tidak mungkin berubah," papar Rocky Gerung.

"Presiden diganti setiap 5 tahun, tapi rakyat tidak diganti."

"Jadi kalau disebut kami rakyat Jokowi, berarti 17 April nanti mereka enggak jadi wakil rakyat, kan logikanya begitu," tambahnya kemudian.

Bahas Kegagalan Pemerintah dalam 4,5 Tahun Belakangan, Erwin Aksa Disambut Sorak Sorai Hadirin

Kembali lagi pendukung 02 tertawa setelah mendengar pernyataan dari Rocky Gerung.

Kemudian Rocky Gerung menjelaskan mengapa baliho tersebut harus ditegur oleh Bawaslu.

Sebab menurutnya, pada baliho terdapat unsur yang dapat memecah belah rakyat.

"Kalau mengucapkan 'kami fanatik pada Jokowi' oke, 'kami pemilih Jokowi' oke, 'kami pendukung Jokowi' oke," ungkap Rocky Gerung.

"Tapi ini memakai kata rakyat, itu artinya memecah belah."

"Bawaslu harusnya menegur spanduk-spanduk yang enggak masuk akal itu, bukan mengawasi jari orang."

"Karena tugas Bawaslu memeriksa mana kampanye yang berargumen dan mana kampanye yang sekedar sentimen," tandasnya.

Simak di menit 1.08.50

TONTON JUGA:

(TribunWow.com/Atri Wahyu)