"Saya ingin selesaikan statement saya," pinta Arie tegas, tak menanggapi Deddy.
Deddy pun mempersilakannya.
• Tanggapi Hasil Survei Litbang Kompas, Sandiaga: Dekat dengan Survei Internal Kami
Arie mengulang pernyataan sebelumnya.
Menanggapi itu, Deddy menilai ucapan Arie itu sebagai fitnah, namun Arie berusaha untuk tak menanggapinya.
"Kami harapkan ini akan menjadi tren yang terus positif sehingga di kampanye terbuka kita bisa menuai jumlah potensi suara yang lebih baik, terutama dari undecided maupun swing voters," papar Arie.
Arie lantas menyinggung soal debat cawapres.
Arie menyebutkan bahwa pihaknya benar-benar berpikir dan akan merealisasikan program yang disampaikan Sandiaga.
Arie juga menyebutkan, pihaknya akan melakukan kampanye yang rasional, tanpa tekanan politik, fitnah, sigma, labeling, dan fitnah.
Deddy pun mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya.
Deddy menyebutkan, kubu BPN memiliki kebiasaan selalu mengucapkan fitnah, serangan keji, tanpa fakta dan data.
"Bukan satu kali saja Pak Prabowo dan Sandi menyatakan fitnah. Mereka mengatakan rakyat Indonesia susah 99 persen hidup sangat susah, angka literasi 50 persen padahal 5,6 persen, angka kemiskinan, semua dimanipulasi," ungkap Deddy.
Emosi, Arie menegaskan bahwa tidak ada manipulasi seperti yang disampaikan Deddy itu.
"Diam dulu dong saya ngomong. Tadi saya diam," tegas Deddy.
"Tadi Anda boleh motong," kata Arie.
Tampak keduanya berbicara dengan nada tinggi, bahkan saling tunjuk.