Terkini Daerah

Dapat Laporan kalau Anaknya Ditegur Hanya karena Bersenggolan, Orang Tua Siswi di Kupang Aniaya Guru

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Penganiayaan.

TRIBUNWOW.COM - Seorang guru yang mengajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Makrina Bikan (57), menjadi korban penganiayaan oleh orang tua muridnya, Mateos Tuflasa (56), warga Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kupang.

Peristiwa penganiayaan tersebut bermula ketika anak pelaku, Meidel Clara Tuflasa (16), yang bersekolah di SMA tersebut bersenggolan dengan Makrina.

Setelah bersenggolan, Meidel sebagai sosok yang lebih muda tak mengucapkan permintaan maaf atau ucapan lainnya dan langsung melenggang pergi.

Kejadian tersebut kemudian diungkapkan oleh pihak kepolisian Polsek Kelapa Lima, melalui Kapolsek Kelapa Lima, saat ditemui pada Senin (18/3/2019).

"Setelah bersenggolan, siswi ini (Meidel) melintas begitu saja tanpa menghiraukan korban (Makrina)," kata Didik, seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (20/3/2019).

Petani Bawang yang Viral saat Curhat ke Sandiaga Uno Kini Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan

Merasa perlu memperbaiki sikap anak didiknya, Makrina kemudian mengikuti Meidel hingga ke perpustakaan sekolah.

Sampai di perpustakaan, Makrina kemudian memberikan teguran kepada Meidel.

"Kau senggol ibu tidak ada kesadaran dan tidak tahu etika," ucap Didik menirukan perkataan Makrina pada saat kejadian.

Amarah Meidel mulai memuncak ketika Makrina kemudian menepuk pipinya.

"Makrina menempelkan telapak tangannya ke pipi Meidel seperti menampar dengan pelan," terangnya.

Curi 2 Bungkus Rokok, Bocah 13 Tahun Tewas Dianiaya Pemilik Warung, Korban Sempat Meminta Ampun

Tak terima diperlakukan semacam itu oleh sang guru, Meidel kemudian pergi dan menghubungi orang tuanya.

Meidel melaporkan kejadian yang ia alami kepada sang ayah, Mateos.

Dapat laporan tak mengenakkan dari sang anak yang sedang berada di sekolah, Mateos kemudian naik pitam dan segera menuju sekolah anaknya.

Sampai di sekolah, Mateos menghampiri anaknya, dan sang anak kemudian mengarahkan ayahnya itu ke lokasi di mana Makrina tengah berada.

Pada saat kejadian, Makrina sedang mengajar di sebuah ruang kelas di sekolah tersebut.

Halaman
12