Ok, mari kita hormati itu. Problemnya, bagaimana kalau yg terpilih itu memang tidak lebih buruk, tapi hanya tidak lebih buruk menurut media?
Semua paslon datang ke benak kita via media," tulis Sudjiwo Tedjo.
• Romahurmuziy Ditangkap KPK, Sudjiwo Tedjo: Akan Ada yang Bilang KPK Tak Tebang Pilih
Kicauan ini lantas mendapatkan sejumlah reaksi dari warganet.
Misalnya saja warganet dengan akun @Cak_Bram yang meyakini bahwa para kandidat capres adalah puta terbaik bangsa.
"Yakinlah ta Cak, semua yg nyaPres putra terbaik Bangsa, lihat visi-misi dan janji-janjinya itu yg dipilih utk Indonesia yg lbh baik lg, buat apa golput tah ??
Hidup sll ada pilihan, baik buruk, siang malang, pria wanita, surga dan neraka, catet.
Smile is a simple way of enjoying life," tulis warganet itu.
Adapula akun @SuanggiSiang yang mengajak Sudjiwo Tedjo untuk berprasangka baik dan tidak golput.
"Prasangka baik saja Mbah. Romo mengajak masy ikut bertanggung jawab thd hak pilihnya di Pemilu ini.
Kampanye memang soal memenangkan persepsi masy. Mediumnya bisa apa saja termasuk ceramah keagamaan bukan hanya media.
Apa yg akan terjadi bila Golput lebih dari 50 persen pemilih?" tulisnya.
Namun, ada pula akun @SSkicau yang menyebutkan, "media kejam."
Kicauan itu lantas dibalas Sudjiwo Tedjo.
"Belum tentu media kejam. Siapa tahu tidak. Jangan main mutlak-mutlakan. Teliti dulu.
Dalam hal selain iman, kita harus selalu penuh keragu-raguan. Setiap pikiran out of the box hampir selalu dipantik oleh keragu-raguan," kicaunya.