Pilpres 2019

Arya Sinulingga Tertawa Terbahak-bahak saat Dahnil Anzar Sebut Prabowo Tentara yang Pro Reformasi

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga terbahak-bahak saat Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Sebut Capres Prabowo Subianto sebagai tentara yang pro reformasi.

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga berdebat dengan Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar.

Perdebatan keduanya tampak dalam program 'Apa Kabar Indonesia Malam' tvOne, Selasa (12/3/2019).

Di acara tersebut, keduanya berdebat soal komitmen calon presiden (capres) Prabowo Subianto terhadap demokrasi.

Awalnya, Dahnil menyinggung soal Prabowo yang ingin menciptakan demokrasi di perguruan tinggi.

Maman Abdurrahman: Jangankan BPN, Hasil Survei TKN Saja Saya Enggak Percaya

"Kita butuh atmosfir demokrasi yang sehat, khususnya untuk perguruan tinggi. Kami ingin mendorong supaya perguruan tinggi itu bisa menjadi pusat oposisi, dalam tanda kutip mengkritik dengan bebas," papar Dahnil.

Dahnil menilai, saat ini ada pengekangan di perguruan tinggi.

"Itu yang dirasakan. Saya mantan orang di perguruan tinggi. Saya katakan, Bang Sandi sedang mempertimbangkan supaya suara menteri untuk pemilihan rektor di perguruan tinggi negeri yang 35 persen itu ingin kita pertimbangkan untuk ditarik supaya perguruan tinggi negeri maupun swasta itu bisa otonom," papar Dahnil.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga berdebat dengan Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar. (Capture Youtube TvOne)

Arya kemudian mendapat gilirannya untuk menyampaikan pendapat.

"Saya punya jawaban sederhana. Mas Dahnil ini dulu waktu reformasi masih kecil. Kan dia manggil om ke saya kan. Masih kecil," ledek Arya.

Dahnil dan pembawa acara tertawa mendengarnya.

Arya melanjutkan pemaparannya.

Ia menilai, Dahnil tidak mengetahui bagaimana nama Pak Prabowo di dalam kampus.

"Bagaimana kami dulu, aktivis-aktivis itu mendengar nama pak Prabowo itu, semua juga tahu tahun 98. Jadi kalau dikatakan Pak Prabowo akan membawa demokrasi di kampus, akan jauh dari harapan," ujar Arya.

"Sandi itu cawapres, bukanlah dia presidennya. Kita tahu Pak Prabowo lah presidennya. Dan kita tahu bagaimana komitmen Pak Prabowo terhadap demokrasi."

Arya lantas memberikan contoh bentuk kepemimpinan Prabowo di partai Gerindra.

Halaman
12