2019 adalah tahun yang besar bagi Jorge Lorenzo, meskipun dia kehilangan beberapa momen penting dari pramusim karena cedera skafoid, pembalap Spanyol itu akan bertarung di musim debutnya bersama Repsol Honda.
Dia mengakui Marc Marquez atau Valentino Rossi memiliki keunggulan masing-masing, tetapi dia mengatakan tak menutup kemungkinan dirinya akan menang di Qatar.
"Mengapa tidak? Lihat angka-angkanya, jelas bahwa kami adalah salah satu tim terkuat dalam sejarah MotoGP," katanya.
• Masih Belum Pulih dari Cedera, Performa Marc Marquez Terus Meningkat
Berikut analisis Editor MotoGP Motorsport.com, Oriol Puigdemont dirangkum dari laman motorsport.com:
1. Tim Yamaha
Yamaha tampaknya sudah menemukan kemajuan langkah menyongsong MotoGP 2019.
Tim mendengarkan rekomendasi dari Valentino Rossi untuk melalukan restrukturisasi.
Meskipun diakui pebalap tercepat di Yamaha selama tiga hari tes pramusim di Malaysia bukan Rossi tetapi Maverick Vinales.
Pembalap Spanyol itu tidak bisa menyamai Ducati dalam satu putaran (ia finis di urutan kelima pada hari Jumat, empat persepuluh di belakang penentu kecepatan Danilo Petrucci), tetapi bersama Alex Rins ia menunjukkan kecepatan yang paling konstan.
2. Ducati
Ducati tak terkalahkan dalam satu putaran pada tes pramusim, artinya pada sirkuit yang rumit dan berat untuk mesin seperti Sepang, Ducati hampir tidak terkalahkan.
Ducati memang mengambil kebijakan menggunakan motor 2018 sebagai dasar untuk mesin barunya.
"Hasil empat Ducati di depan, menunjukkan daya saing motor kami," komentar Andrea Dovizioso, tercepat keempat di belakang Petrucci, Bagnaia dan Jack Miller.
3. Honda
Marquez datang dengan keraguan tentang kondisi fisiknya setelah dua bulan tidak aktif, karena ia harus menjalani operasi di bahu kirinya.