TRIBUNWOW.COM - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Taufik Basri, berdebat dengan Ketua Seknas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, M. Taufik.
Hal tersebut seperti yang tampak dari program 'Apa Kabar Indonesia Pagi' tvOne, Jumat (1/3/2019).
Awalnya, Taufik Basri menyebutkan bahwa ada delegitimasi pemilu yang dilakukan pihak oposisi.
Menurut Taufik Basri, hal tersebut tentu berbahaya.
• Viral Isu WNA Punya e-KTP dan Masuk DPT, Fadli Zon: Membahayakan, Bisa-bisa Ada Penyusupan
Menurutnya, ini adalah upaya framing yang dilakukan oleh oposisi.
Taufik Basri mencontohkan, di 2019, upaya membangun framing ini tampak dari isu 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos.
Atau juga keributan soal kotak suara kardus.
"Kemudian ini ditudingnya ke arah untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) memuluskan pak Jokowi dan Ma'ruf Amin," kata Taufik Basri.
Selain itu, yang terakhir adalah kesalahan input e-KTP.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya beredar kabar e-KTP untuk warga negara asing tercatat ke daftar pemilik tetap.
"Diframing sedemikian rupa bahwa seolah-olah ada serbuan dari pihak asing untuk bisa mencoblos," ujar Taufik Basri.
Taufik Basri menilai bahwa itu adalah hal yang berbahaya.
Pasalnya, karena isu yang terus dibangun itu, Taufik Basri memaparkan, akar rumput menjadi tidak percaya pada penyelenggaran pemilu.
Tak sependapat, M. Taufik menegaskan bahwa tak ada delegitimasi dari oposisi.
"Kalau ada argumen kesalahan input (e-KTP WNA), saya kira rakyat Indonesia sudah cerdas. Sehingga enggak segampang itu meyakinkan kekeliruan, ini kesalahan input, gitu," kata M. Taufik.
• Disinggung Kasus Lama Habib Rizieq Shihab, Mahfud MD Beberkan Kasus Pemerintahan Era SBY