Terkini Daerah

Gunung Agung di Bali Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada

Penulis: AmirulNisa
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Visual gunung agung dari Singapadu Gianyar Jumat (22/2/2019) pukul 18.20 Wita.

TRIBUNWOW.COM - Erupsi Gunung Agung, Bali kembali terjadi pada  Jumat (22/2/2019) sebanyak dua kali.

Erupsi terjadi dua kali pada pukul 16.31 WITA dengan ketinggian 700 meter dan pukul 17.01 WITA dengan ketinggian 300 meter.

Masyarakat diminta untuk waspada dan tidak berada di sekitar Gunung Agung.

Hingga saat ini Gunung Agung berstatus level III atau siaga.

Tim SAR Berhasil Evakuasi WNA Rusia di Gunung Agung, Sutopo: Sudah Dilarang Masih Nekat Saja

Diberitakan Kompas.com Jumat (22/2/2019) Gunung Agung masih belum menunjukan gejala letusan besar.

Disampaikan Kepala Sub Bidang Mitigasi Wilayah Timur Pusat Vilkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana, dimungkinkan ada dua tipe erupsi yang mungkin terjadi.

Dua jenis erupsi tersebut berupa aliran lava ke dalam kawah (efusi) maupun lontaran lava pijar maupun abu (eksplosif).

"Indikasi untuk terjadinya letusan besar atau yang setara dengan November 2017 lalu masih belum teramati," kata Devy.

Dilihat dari analisis data komprefensif dari jaringan peralatan pemantau Gunung Agung menunjukan beberapa hari terkahir terjadi peningkatan aktivitas magmatik.

Gunung Agung Erupsi Lagi, Lontarkan Kerikil dan Pasir, Dua Desa Alami Hujan Abu

Diberitakan Tribun-Bali.com Jumat (22/2/2019) pada status level III masyarakat direkomendasi untuk:

1. Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apa pun di Zona Perkiraan Bahaya, yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis, terus dievaluasi, dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.

2. Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai, yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder, berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

Gunung Agung dilihat dari Desa Bugbug, Karangasem, Jumat (15/6/2018). (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

Dampak erupsi berupa lontaran abu di area kawah.

Halaman
12