"Jadi saya berargumentasi itu dalam kontestasi yang sudah terjadi, 2 kali pilpres, itulah hasilnya seperti itu ya memang itu kenyataannya seperti itu, belum punya track record dipercaya rakyat, untuk memenangkan sebuah kontestasi politik dipilih rakyat langsung, tidak pernah belum pernah dipercaya rakyat dalam kontestasi pemilihan langsung secara nasional, dua kali mendapatkan atau mengikuti," katanya.
Mendengar pernyataan tersebut, Fadli yang posisi dukuduknya dengan Ara terhalang oleh Komisoner Bawaslu Rahmat Bagja, kemudian menimpali bahwa kekalahan Prabowo salah satunya saat maju sebagai Cawapres berpasangan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
• Ketua BPN Dilaporkan ke Bawaslu atas Dugaan Penghinaan, Ferdinand Hutahaean: Sedikit Lucu Ya
Sebagai Capres, Prabowo hanya sekali kalah dengan perolehan suara yang tipis pada 2014 lalu. Selisih kekalahan Prabowo dari Jokowi hanya berkisar 5 persen suara saja, itu pun dengan sejumlah catatan kecurangan yang dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi.
"Ya memang yang milih Pak Jokowi lebih dari itu tapi bed nya nggak terlalu besar, itu bukan satu angka yang gegap gempita apalagi ditambah dengan angka yang seperti itu," katanya.
Fadli juga kemudian menyebut bahwa Prabowo memiliki peran dalam karir politik Jokowi.
Tanpa Prabowo dan Gerindra, Jokowi tidak akan bisa maju sebagai calon Gubernur pada Pilkada DKI 2012 lalu.
Karena PDIP saat itu, menurut Fadli, memiliki calon lain yakni calon petahana Fauzi Bowo.
Berkat Prabowo lah, Jokowi kemudian diterima PDIP sebagai cagub berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Perdebatan tersebut membuat suasana diskusi menjadi riuh.
Komisiner Bawaslu Rahmat Bagja yang mengenakan batik lengan panjang hanya tersenyum melihat perdebatan keduanya.
Setelah perdebatan tersebut usai, Fadli yang mengenakan kemeja biru lengan panjang bersalaman dengan Ara.
Bahkan bersama komisioner Bawaslu, mereka salam komando.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Debat Sengit Fadli Zon dan Ara, Ketika Prabowo Disinggung Tidak Pernah Menang Pemilu