Pilpres 2019

Reaksi Dahnil Anzar saat Dituding Pertanyakan Netralitas Moderator Debat ketika Kericuhan Terjadi

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Hukum dan Advokasi TKN Jokowi-Ma'ruf, Ade Irfan Pulungan menuding Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mempertanyakan netralitas moderator saat kericuhan terjadi di ruang debat dikarenakan Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai menyerang pribadi Calon Presiden Prabowo Subianto terkait kepemilikan lahan, Rabu (20/2/2019).

TRIBUNWOW.COM - Direktur Hukum dan Advokasi TKN Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Ade Irfan Pulungan melontarkan tudingan pada Koordinator Jubir BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Ia menuding bahwa Dahnil mempertanyakan netralitas moderator, saat kericuhan terjadi di ruang debat dikarenakan capres 01, dinilai menyerang pribadi capres 02 Prabowo terkait kepemilikan lahan.

Dikutip TribunWow.com, hal tersebut tampak dalam Dialog Sapa Indonesia Pagi bertajuk 'Mencari Format Ideal Debat Pilpres 2019' yang diunggah di saluran YouTube KompasTV, Rabu (20/2/2019).

Dahnil Anzar Sebut Bangun Jalan Vs Perbaiki Jalan Itu Hal Beda, Rustam Ibrahim Beri Tanggapan

Awalnya, Dahnil Anzar membahas soal aturan debat, di mana disebutkan bahwa kandidat debat tidak boleh membahas soal isu-isu yang menyerang pribadi.

Namun, isu-isu pribadi ini bisa ditafsirkan berbeda oleh masing-masing orang, karena aturan tersebut tidak spesifik.

Menanggapi itu, Ade Irfan mengatakan bahwa dalam debat kedua memang tidak ada serangan dari kandidat yang menyerang pribadi.

Ia lantas membahas soal banyaknya pihak yang menyebutkan bahwa Jokowi menyerang pribadi Prabowo terkait kepemilikan tanah.

"Konteks itu kan materi. Pak Jokowi menyampaikan data, fakta yang ditanyakan Prabowo," ujarnya.

Ade Irfan lantas menganggap bahwa pendukung Prabowo hanya terlalu terbawa perasaan.

Reaksi Budiman Sudjatmiko saat Diceramahi sampai Ditunjuk-tunjuk oleh Sudjiwo Tedjo di ILC

"Karena pada saat jeda, langsung ramai-ramai ke depan seperti orang mau tawuran. Itu terkesan tidak sportif," ujarnya.

Tampak Dahnil Anzar terus tersenyum saat mendengarkan pemaparan Ade Irfan itu.

"Kalau misal ada masalah, ada keluhan, sampaikan saja perwakilan," jelas Ade Irfan.

"Kan bisa lebih adem, lebih sejuk suasananya. Kemarin saya lihat, ketika debat kemarin, kalau Bung ada di sana, suasananya seperti gaduh gitu, tidak nyaman."

"Itu diuntungkan tidak ditayangkan media (karena sedang break). Tapi kan sempat viral. Itu menunjukkan sikap demokrasi kita masih ke kanak-kanakan," sambungnya.

Ade Irfan menyebutkan, seharusnya tidak perlu langsung bergerombol datang maju ke depan.

"Semua, hampir kosong itu," katanya.

"Ah tapi itu berlebihan," interupsi Dahnil Anzar.

Tampak keduanya saling bicara bersamaan.

Dalam momen tersebut, terdengar tudingan dari Ade Irfan untuk Dahnil.

"Bang Dahnil juga maju ke depan, langsung mendatangi moderator menanyakan kamu berpihak ya?" kata Ade Irfan.

Dahnil Anzar tampak tak terima dengan tudingan itu.

Dahnil Anzar Samakan Jalan Desa Jokowi dengan 4,8 Kali Bumi, Yunarto Wijaya: Anda Serius Ini?

"Siapa yang begitu?" tanya Dahnil.

"Ya kan ada yang datang gitu," kata Ade Irfan.

"Enggak, enggak. Siapa yang Anda maksud itu siapa?" tanya Dahnil lagi.

"Kan terkesan seperti itu kan? Mengoreksi," jawab Ade Irfan yang kemudian membuat Dahnil tertawa.

"Enggak, siapa yang melakukan itu?" Dahnil tampak heran mendengar tudingan tersebut.

Melihat situasi sudah mulai tidak kondusif, sang pembawa acara pun menengahi keduanya.

Dahnil yang tak terima lantas mencoba menjelaskan pemaparannya.

"Terkesan, terkesan, itu kan enggak baik. Data Anda harus jelas," bantah Dahnil saat Ade Irfan masih terus memberikan pemaparannya.

Ade Irfan seolah tak menggubris apa yang disampaikan Dahnil.

Ia terus saya berbicara dengan menyebutkan bahwa Dahnil dan BPN mendatangi meja moderator dan para pelaksana pemilu.

Dahnil Anzar Jelaskan Polemik Kepemilikan Lahan Prabowo: Beliau Kelola demi Kepentingan Ekonomi

Simak video selengkapnya:

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)