TRIBUNWOW.COM - Dewi Mustosiyah (22) wanita asal Kudus, Jawa Tengah, tewas setelah dibunuh dan dianiaya oleh sang suami, Sugeng (28), Jumat (8/2/2019).
Namun kasus pembunuhan tersebut baru terungkap pada Minggu (17/2/2019) setelah makam Dewi dibongkar oleh kepolisian.
Dikutip dari TribunJateng,com, Kamis (20/2/2019), Dewi diketahui baru satu tahun menikah dengan Sugeng dan baru saja dikaruniai anak laki-laki pada 29 Januari 2019 lalu.
Awal pembongkaran makam tersebut bermula dari laporan keluarga korban yang mengaku bahwa kematian Dewi tidak wajar.
Mereka juga merasa curiga saat melihat kondisi jenazah Dewi yang penuh luka saat dimandikan sebelum akhirnya dimakamkan.
Empat hari setelah kematian Dewi, pihak keluarga kemudian memutuskan untuk melaporkan Sugeng, suami korban atas dugaan melakukan tindakan kekerasan pada korban.
• Sudah Dandan dan Bersiap, Pengantin Wanita Batal Nikah karena Mempelai Pria Tewas dalam Kecelakaan
Pelaporan itu dilakukan oleh pihak keluarga setelah melihat luka-luka yang tampak di jasad korban.
“Memang dari pihak korban melaporkan ke polisi empat hari setelah kejadian," kata Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Rismanto, Minggu (17/2/2019).
Namun keluarga sempat ingin mencabut kembali laporannya, setelah kepolisian mengatakan harus membongkar makam Dewi.
"Dari pihak keluarga ingin menarik laporan karena terbentur masalah biaya bongkar kubur dan sebagainya. Tapi saya yakinkan semua akan kami tanggung,” kata Rismanto.
Setelah laporan dari keluarga masuk ke kepolisian, Polsek Undaan akhirnya melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait laporan tersebut.
Akhirnya pada Minggu (17/2/2019), makam Dewi dibongkar di Pemakaman Islam Mbah Gringsing Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.
• Viral Video Duel Siswa dengan Guru di Ruang Kelas, Murid Lain Beri Semangat dan Tertawakan
Dari hasil penyelidikan kepolisian, akhirnya pihaknya memanggil Sugeng untuk dimintai keterangan Jumat (15/2/2019).
Namun secara tegas, Sugeng sempat tidak mengakui tindakan kejinya itu.
Pihak kepolisian kemudian menunjukkan beberapa barang bukti luka-luka yang diderita sang istri melalui foto.
Polisi juga menjelaskan pada Sugeng bahwa akan membongkar jasad sang istri di pemakaman untuk melengkapi hasil penyelidikan.
Seketika, Sugeng menangis mendengarkan pernyataan dari pihak kepolisian.
“Saat itu juga suaminya menangis kalau bisa makam jangan dibongkar. Setelah itu dari pihak suami mengakui segala perbuatannya,” kata Rismanto.
• Kronologi dan Motif Sahri Bacok Temannya Dua Kali di Bagian Kepala Lalu Serahkan Diri ke Polisi
Kronologi Pembunuhan
Berdasarkan penyelidikan dari kepolisian dan juga pengakuan dari korban, terungkap bahwa kejadian tersebut bermula pada Jumat (8/2/2019) lalu.
Saat itu, sore hari Dewi dan Sugeng terlibat pertengkaran di rumahnya di Desa Lambangan, Kecamataan Undaan, Kudus.
Akibat pertengkaran tersebut, Dewi beberapa kali mendapatkan luka pukulan dari suaminya.
Dewi juga sampai tersungkur dan kepalanya terbentur di dinding.
Pertengkaran antara keduanya rupanya belum juga usai.
Satu hari setelahnya, Dewi dan Sugeng kembali terlibat pertengkaran.
Rumah tangga yang baru dibangun kurang lebih satu tahun itu juga sudah tidak berjalan dengan baik.
Puncaknya, saat Dewi hendak pergi ke kamar mandi, ia didorong oleh Sugeng.
Dewi kemudian tersungkur dan terbentur kursi.
• Wanita di Riau Dibunuh saat Antar Anak ke Sekolah, Saksi Pura-pura Pingsan, Pelaku Diduga Salah Info
Akibat benturan yang cukup keras itu, Dewi tak sadarkan diri.
Spontan, Sugeng mengambil selendang dan dililitkan ke leher Dewi.
Tindakan keji Sugeng membuat Dewi tewas degan keadaan tergantung selendang.
Setelah membunuh Dewi, Sugeng dan pihak keluarganya masih sempat memanggil tim kesehatan untuk melakukan pemeriksaan.
Setelah pemeriksaan selesai, kemudian jenazah Dewi dimakamkan di kampung halamannya di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.
• Wanita di Pontianak Ditemukan Tewas Gantung Diri, Polisi Temukan Silet dan Kursi dengan Bercak Darah
Motif Pembunuhan
Cekcok yang kerap terjadi diketahui memang sudah sering terjadi di rumah tangga Dewi dan Sugeng.
Bahkan setelah melahirkan, Dewi dan Sugeng menjadi semakin serang bertengkar.
Diketahui, Dewi melahirkan dengan proses caesar sehingga harus melalui tahap pemulihan.
Dewi pun kerap meminta bantuan Sugeng dalam urusan rumah tangga maupun mengurus bati kecilnya.
Seperti mengganti popok atau mengambilkan pakaian untuk sang anak.
“Karena suaminya jengkel maka itu dijadikan alasan suami melakukan penganiayaan kepada istrinya,” kata Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Rismanto, Minggu (17/2/2019).
• Kronologi Penemuan Mayat Ita, Ketua Waria Palembang yang Diduga Dibunuh dan Dirampok
Keluarga Korban Minta Sugeng Dihukum Mati
Sholikin (55) yang merupakan paman korban mengaku tidak terima atas kelakuan Sugeng terhadap Dewi.
Sholikin bahkan meminta agar Sugeng dihumu dengan humuman berat.
“Kalau perlu hukuman mati,” kata Solikhin.
Berdasarkan cerita dari Dewi semasa hidup, Sholikin mengaku bahwa korban kerap mendapatkan kekerasan dari Sugeng.
Ia juga mencurhatkan kepada Sholikin bahwa mantan istri Sugeng masih kerap datang.
“Dewi ini menikah dengan Sugeng duda anak satu. Setelah menikah Dewi sering cerita ke saya kalau suaminya sering marah," kata Sholikin.
"Tapi dia curhatnya kalau ditanya, misalnya saat saya melihat bekas luka di tangannya dia baru cerita, kalau tidak ditanya dia ya diam, tidak curhat apa yang dialami,” jelasnya.
Cek Juga video lainnya:
(TribunWow.com)