Mulanya, Sudjiwo Tedjo mengkritisi soal debat kedua pilpres yang menurutnya seperti debat untuk kelas direktorat jenderal (dirjen) bukan kelas calon presiden.
Sudjiwo Tedjo mengatakan bahwa capres seharusnya mengangkat hal-hal yang fundamental di debat pilpres.
Menurutnya, menjawab pertanyaan debat secara teknis bisa dilakukan oleh sekelas dirjen bukan capres.
Ia juga sempat menyinggung soal pertanyaan terkait era digital 4.0 di debat kedua pilpres.
Menurutnya, jawaban capres terkait hal itu dirasa sebagai jawaban kelas dirjen bukan capres.
• Ingin Ada Tarung Bebas di Debat Pilpres, Haris Azhar: Nanti Kelihatan Siapa yang Emosinya Meledak
"Digital era 4.0 harus ada harus ada keterhubungan, itu dirjen," ujar Sudjiwo Tedjo.
"Dirjen, dirjen," kata Sudjiwo Tedjo sambil menggebrak meja di depannya berulang-ulang.
Melihat reaksi Sudjiwo Tedjo mengatakan hal itu, narasumber lain yang juga hadir justru tertawa.
Seperti narasumber dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subainto-Sandiaga Uno, Fadli Zon.
Begitu pula beberapa narasumber lain di ILC yang juga terlihat ikut tertawa.
"Kalau aku jadi Ira Koesno, eh sorry-sorry kamu calon presiden enggak sih?," tambah Sudjiwo Tedjo.
Saat menyebutkan moderator debat kedua adalah Ira Koesno, Sudjiwo Tedjo lalu memberikan klarifikasi.
"Ya aku ingatnya kan Ira Koesno," kata Sudjiwo Tedjo.
"Poin dari digital sejauh mana membuat ia bahagia, sekarang kita tes, apakah hp membuat orang bahagia? Apakah membuat kita terhubung terus?"
"Oh enggak bisa, di zaman saya sama Pak Karni, untuk ngomong ke orangtua itu perlu satu bulan untuk mengirim surat, artinya dalam satu bulan kita bisa membaca, bisa pacaran, dan yang lain-lain," tutur Sudjiwo Tedjo.
• Ricuh saat Debat Pilpres Kedua, Ferdinand Hutahaean Ungkap Alasan Cium Tangan Luhut Pandjaitan