Kasus Pembunuhan

Hasil Forensik sebut Tengkorak di Septic Tank adalah Korban Kekerasan, Patah hampir di Seluruh Tubuh

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi, penemuan tengkorak manusia

TRIBUNWOW.COM - Jasad yang sudah berupa tengkorak yang ditemukan di septic tank rumah Rasyid, juragan penyewaan tenda terbesar di Tanjungpinang dan Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), telah melalui tes forensik, Minggu (17/2/2019).

Dikutip TribunWow.com dari TribunBatam.id, Minggu (14/2/2019), dokter spesialis forensik Polda Kepri membeberkan hasil autopsi di RSUP Kepri.

Dokter spesialis forensik Polda Kepri telah menyelesaikan kegiatan autopsi di RSUP Kepri.

Berdasarkan hasil forensik, korban mendapatkan kekerasan di bagian kepala dan tulang rusuk hingga mengalami retak dan patah.

Agung yang merupakan dokter forensik menuturkan korban mengalami sejumlah luka kekerasan, hingga mengakibatkan tulangnya patah dan retak.

Kuat dugaan bagian tulang patah tersebut akibat luka benda tumpul.

"Seperti tengkorak kepala, puncak kepala, tulang hidung retak, pipi kiri, rahang bawah patah dan hampir seluruh rongga dada tulang rusuk mengalami patah-patah," kata Agung saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (17/2/2019).

Pihaknya meyakini bahwa jasad korban ini diperkirakan sudah mencapai 6 bulan.

Ketahuan Tengah Telepon dengan Selingkuhannya, Seorang Wanita Dibunuh Suaminya dengan Obeng

Sementara itu empat buah properti yang dikenakan oleh korban masih melekat.

Ia menduga korban mengalami penganiayaan hingga tewas.

Saat dievakuasi, kedua kaki dan tangan terikat dengan posisi tangan dibelakang.

Ternyata tidak kerangka tulang saja yang masih menyatu.

Melainkan ada daging lembek yang sudah hancur masih menggumpal di sejumlah bagian tubuh yang terselimuti baju dan kain.

"Di bagian baju, otot tangan masih ada (daging), dan sebagainya juga masih ada dagingnya," tutur Agung.

Penemuan Kerangka

Penemuan tengkorak tersebut bermula ketika seorang warga Jalan Menur Batu 8 Atas, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mencium aroma tidak sedap dari rumah kosong milik Rasyid, dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/2/2019).

Warga dibuat kaget saat tahu bahwa aroma tidak sedap tersebut berasal dari tulang belulang kerangka manusia.

Polisi yang menerima laporan dan melakukan serangkaian penyelidikan, kemudian melakukan pembongkaran septic tank pada Kamis (14/2/2019), dikutip dari TribunBatam, Selasa (19/2/2019)

Polisi dan tim penyelidikan berjumlah puluhan orang yang membongkar septic tank rumah Rasyid menemukan tulang belulang.

Di sana tim dokter Kepolisian mengambil bagian tubuh jasad korban yang telah menjadi tengkorak.

"Ada sebagian tulang yang tidak utuh kita temukan kemarin. Kemungkinan ada yang tertinggal di dalam. Sehingga kita cari lagi bagian kerangka yang hilang di septic tank," ujar Kombes Jarot Wibowo Kabid Dokes Polda Kepri di rumah almarhum Rasyid, Sabtu (16/2/2019).

Ashar Akui Tak Terima Ucapan Korban soal sang Istri, Geram hingga Bunuh dan Simpan Jasadnya 3 Hari

Setelah beberapa jam lamanya dilakukan penimbangan dan penyedotan septic tank, tim forensik menemukan sejumlah bagian tubuh kerangka korban yang tertinggal.

Sebut saja bagian jari-jari tangan kanan dan kiri.

Kemudian bagian jari kaki kanan juga ditemukan meski tidak utuh.

"Sebagian tulang kecil kita temukan. Jari-jari sebagian yang kita temukan. Dugaan mutilasi itu tidak ada ya," katanya lagi.

Ia menyebutkan kasus ini bukanlah mutilasi. Karena sejumlah kerangka masih utuh.

Hanya saja ada bagian kecil tulang yang tertinggal.

Jika dipresentasikan, bagian kerangka korban lengkap 96 persen.

Sementara bagian daging nyaris tidak ada yang tertinggal karena sudah terpisah.

Tim forensik Polda dan Polres Tanjungpinang kembali melakukan pembongkaran septic tank di rumah almarhum Rasyid Jalan Menur Batu 8 Tanjungpinang. (TRIBUNBATAM.id)

Nawati Curigai Jasad Suaminya

Nawati, yang pernah melaporkan kehilangan suaminya, meyakini tengkorak itu milik Purnawirawan TNI Arnold Tambunan terlihat dari bajunya.

Diungkapkan Nawati, istri Arnold, pukul 06.30 WIB, pada tanggal 8 Agustus 2018, Arnold hilang ketika terakhir datang ke rumah Rasyid.

Kedatangan Arnold ke rumah Rasyid saat itu dalam rangka untuk menagih utang kepada Rasyid, yang merupakan juragan penyewaan tenda terbesar di Tanjungpinang dan Bintan, Kepri.

Menurut Nawati, suaminya belum lama mengenal Rasyid.

Kemudian Rasyid meminjam uang kepadanya.

"Rasyid itu tak kenal suami saya. Toni kawan dia yang bawa untuk pinjam uang. Waktu itu suami saya mau nagih utang ke rumahnya," kata Nawati.

Dalam rekaman CCTV (Closed Circuit Television), saat itu Arnold datang menggunakan N Max putih.

Sri Dewi dan Bayinya 7 Bulan Dibunuh, Keluarga Sempat Miliki Firasat dan Berjaga-jaga

Namun tak lama kemudian motor milik Arnold keluar dan dikendarai oleh orang lain.

"Tapi motor suami saya ada di rumah saya depan pagar. Dikembalikan sama mereka," ungkapnya.

Nawati mengatakan ia dan anaknya telah mencari suaminya ke berbagai tempat.

"Saya tanya, 'nak kemana bapakmu sudah jam segini kok belum pulang pergi ke rumah Rasyid'. Anak saya sudah cari-cari ke tempat kawannya. Katanya sudah lama tak main. Ke Dompak, ke Ramayana, ke Pantai Impian juga tak ada. Terakhir di rumah satunya motor yang dipakai diparkir di sana," katanya sembari terisak.

Atas laporan itu Rasyid dan termasuk karyawan di penyewaan tenda itu berulang kali diperiksa di Mapolres Tanjungpinang, Kepri.

Terakhir saat Rasyid diperiksa hingga pagi hari tepatnya pada waktu subuh, Rabu 29 Agustus 2018, Rasyid yang izin akan pergi ke mushola untuk salat ditemukan tewas tertabrak bus tak jauh dari Mapolres Tanjungpinang.

5 Fakta Mayat Mahasiswi UIN Palembang, Kondisi Jasad Terikat hingga Curigai Pelaku Kasus yang Sama

Setelah hampir 6 bulan, seorang warga Jalan Menur Batu 8 Atas, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mencium aroma tidak sedap dari rumah kosong milik Rasyid, dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/2/2019).

Nawati pun semakin yakin kerangka tersebut milik suaminya.

Ia mengaku tak habis pikir kejamnya pelaku hingga menewaskan suaminya.

Selain itu ia juga meyakini pelaku lebih dari dua orang.

"Tega betul dia pelakunya. Diikat, tulangnya patah. Suami saya badannya besar tinggi. Kalau 2 atau 3 orang masih bisa hadapi. Itu ada 4 orang yang melakukan pembunuhan," katanya kepada wartawan, Minggu (17/2/2019).

"Tega betul mereka. Jahat betul melakukan itu kepada suami saya. Polisi bilang tangannya diikat tulang patah hidung patah. Jahat betul memang," tutur wanita 57 tahun itu.

Lihat video lainnya:

(TribunWow.com)