Terkini Daerah

Ashar Akui Tak Terima Ucapan Korban soal sang Istri, Geram hingga Bunuh dan Simpan Jasadnya 3 Hari

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

pelaku pembunuhan Sri Setyowati, Ashar memperagakan adegan pembuangan jenazah korban di Kalibodri

TRIBUNWOW.COM - Ashar (33) mengakui bahwa dirinya membunuh Sri Setyowati (48) lantaran tidak terima korban menyinggung soal istrinya.

Diketahui pembunuhan tersebut terjadi Rabu (13/2/2019) lalu di kediaman Ashar perumahan Witjitraland, Langenharjo, Kendal, Jawa Tengah.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, saat itu korban diketahui berkunjung ke kediaman Ashar untuk membahas masalah bisnis jual beli.

Keduanya memang diketahui kerap melakukan bisnis bersama.

Saat membahas masalah bisnis tersebut, korban tiba-tiba menagih hutang pada Ashar sebesar Rp 500 ribu.

Uang tersebut pernah dipinjam oleh Ashar dari korban pada saat bisnis jual beli yang sebelumnya pernah mereka lakukan.

"Dia menagih uang komisi yang diberikan ke saya untuk menjualkan rumah karena dahulu rumahnya tidak jadi terjual," jelas Ashar dikutip dari TribunJateng.com.

Sudah merasa keberatan uang yang telah ia gunakan ditagih lagi oleh korban, Ashar semakin kesal lantaran korban mengancam akan menagih utang tersebut pada sang istri.

Bunuh dan Simpan Jasad Korbannya 3 Hari, Pria di Kendal Taburkan Kopi untuk Hilangkan Bau Busuk

Ancaman tersebut dilontarkan oleh korban apabila Ashar tidak mau membayar utangnya itu.

Penuturan korban yang akan meminta utang pada istri pelaku itulah yang kemudian membuat pelaku marah.

"Saya spontan marah terus menusuk pakai gunting," ujar Ashar Senin (18/2/2019) saat melakukan gelar perkara.

Emosi yang memuncak tersebut membuat korban meninggal dunia di tempat.

Mendapati rekan bisnisnya itu dalam keadaan tidak bernyawa, Ashar langsung memindahkan jasad korban ke kamar mandi.

Tidak di kediamannya, Ashar memindahkan jasad korban di kamar mandi sebuah rumah kosong yang berada samping rumahnya.

Ashar bahkan sampai menyembunyikan jasad korban selama 3 hari lamanya.

Untuk mengelabuhi warga sekitar dengan aroma busuk yang mulai muncul dari tubuh korban, Ashar mengaku beberapa kali menaburkan bubuk kopi dan juga kapur barus.

Sampai pada suatu ketika, Ashar berencana untuk menghilangkan jejak korban dengan cara membuangnya.

Niatnya itu Ashar lakukan pada Sbatu (16/2/2019) dini hari.

pelaku pembunuhan Sri Setyowati, Ashar memperagakan adegan pembuangan jenazah korban di Kalibodri (dhian adi putranto)

 

Bermula dari Utang, Seorang Pria Bunuh Wanita di Kendal, Jasadnya Disimpan 3 Hari di Kamar Mandi

Ia membawa sepeda motor dan memasukkan jasad korban pada sebuah karung lalu mengangkutnya.

“Mayat saya masukkan ke dalam karung,” kata Ashar.

Ashar kemudian memutuskan untuk membuang jasad korban di Kalibodri agar dengan mudah menghilangkan jejak tindakan kejinya.

Berhari-hari menyimpan perbuatan berdosanya, Ashar langsung menuju di kediaman sang kakak yang terletak di Genuk, Semarang.

Di sana Ashar secara terang-terangan mengaku bahwa dirinya telah membunuh korban pada sang kakak.

Setelah menceritakan semua tindakannya itu pada sang kakak, ia kemudian diminta sang kakak untuk menyerahkan diri ke pihak berwajib.

Hal tersebut dijelaskan oleh AKP Nanung Nugraha saat dimintai keterangan Senin (18/2/2019).

"Atas bujukan keluarganya, pelaku menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya di Polsek Genuk, kemudian dilanjutkan oleh tim kami untuk melakukan penyelidikan," ucap Nanung, Senin (18/2/2019).

Tangisan Vena setelah Ayahnya Bunuh sang Ibu dan Adik: Aku Tidak Punya Ibu

Hubungan Ashar dan Istri Ternyata sudah Tak Baik

Dikutip dari TribunJateng.com, tetangga Ashar, Amelia menjelaskan hubungan Ashar dengan sang istri beberapa waktu belakangan.

Menurut penjelasan dari Amelia, Ashar diketahui sedang mempunyai masalah dengan sang istri.

“Dia sedang ada masalah dengan istrinya. Istrinya pulang ke orang tuanya dan kabarnya masih proses cerai,” ujar Amelia.

Senada dengan Amelia, Yuyun juga menuturkan bahwa Ashar sudah tinggal sendiri di rumahnya.

"Dia tinggal di sini sendiri. Istrinya tinggal bersama orangtuanya," kata Yuyun Senin (18/2/2019).

Yuyun juga menuturkan bahwa melihat Ashar jamaah di masjid di hari yang sama dengan pembunuhan tersebut.

"Pada Rabu sore dia juga sempat shalat berjamaah di masjid," jelas Yuyun dikutip dari TribunJateng.com.

Saat pembunuhan tersebut terjadi, tetangga korban lainnya yakni Rahma Aulia juga mengaku sempat mendengar teriakan seorang wanita dari kediaman Ashar.

Namun suara tersebut cepat berlalu saat dicek oleh Aulia.

"Minta tolongnya cuman sebentar, saya keluar rumah untuk mengecek, namun saya keluar sudah tidak ada suaranya," jelas Aulia Senin (18/2/2019).

Sri Dewi dan Bayinya 7 Bulan Dibunuh, Keluarga Sempat Miliki Firasat dan Berjaga-jaga

Pelaku pembunuhan, Ashar (menggunakan masker) memperagakan kejadian pembunuhan Sri Setyowati. Peragaan kejadian itu dilakukan pada Senin (18/2) pagi (Tribunjateng.com/Dhian Adi Putranto)

Jasad Korban Belum Ditemukan

Dibuang di Kalibodri Kendal, sampai dengan saat ini jasad korban belum juga ditemukan.

Dikutip dari TribunJateng.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal terus berupaya untuk menemukan jasad Sri Setyowati itu.

Pihaknya bersama dengan kepolisian, Senin (18/2/2019) tampak menyusuri lokasi pembuangan jenazah dari awal lokasi pembuangan sampai dengan muara yang berada di Desa Pidodo Kulon Kecamatan Patebon, Kendal.

Kepala BPBD Kendal, Wiwit Andariyono mengaku proses pencarian masih akan terus dilakukan sampai dengan tiga hari ke depan.

"Proses pencarian ini akan dilakukan selama tiga hari ke depan. Namun kembali lagi, kami juga perlu melihat situasi di lapangan," jelas Wiwit, Senin (18/2/2019).

Dalam pencarian tersebut, pihaknya membagi dua grup untuk mempercepat pencarian korban.

"Prediksi jasad sudah berada di muara, karenanya kami fokus melakukan pencarian hingga ke sana," jelasnya.

Seusai Bunuh Istri dan Bayinya, Nardi Telanjang dan Lakukan Hal Aneh, Keluarga Ungkap Alasannya

 

Polisi Dalami Motif Pembunuhan

Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Nanung Nugraha masih terus mendalami motif pembunuhan yang dilakukan oleh Ashar.

"Untuk terkait motif pelaku yakni masalah piutang masih prematur, nanti hasil visum akan mengungkap motif lain," terang Nanung, Senin (18/2/2019), seperti dikutip dari TribunJateng.com.

Nanung juga menuturkan bahwa pihak kepolisian tidak percaya begitu saja dengan keterangan yang diberikan oleh pelaku.

“Kalau keterangan pelaku, ia membunuh karena tersinggung saat ditagih utang. Tapi saya tidak percaya begitu saja,” kata Nanung.

Sementara itu, Nanung membenarkan penuturan dari pelaku yang menyimpan jasad korban dan kemudian membuangnya di kamar mandi.

"Jenazah korban disimpan di kamar mandi sebuah rumah kosong samping rumahnya," jelas Nanung.

"Pada Sabtu (16/2/2019) dini hari pelaku membungkus tubuh korban menggunakan karung dan membuang tubuh korban ke Kalibodri dengan mengendarai sepeda motor milik korban," pungkas Nanung.

 (TribunWow.com)