Setelah melihat kondisi Mbah Mentil meninggal dunia, Dedyk kemudian menggasak perhiasan milik Mbah Mentil.
Perhiasan itu yakni emas berupa cincin dan gelang yang dimiliki oleh Mbah Mentil.
Tak hanya itu, Dedyk juga turut mengambil uang tunai sebesar Rp 1,6 juta yang disimpan Mbah Mentil di dalam lipatan stagennya.
• Akui Membunuh, Dedyk Ceritakan Awal Bertemu Mbah Mentil hingga Jalin Asmara dan Tergiur Harta Korban
Dedyk yang sudah faham betul tempat tinggal Mbah Mentil juga turut mengambil surat-surat perhiasan milik Mbah Mentil.
Berhasil kabur setelah membunuh Mbah Mentil, Dedyk dan juga rekan yang mengantarkannya yakni Ahmad Setiawan kemudian menjual harta rampasan itu.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kasubag Humas Polres Kediri Kota AKP Kamsudi.
"Dijual di toko emas sesuai surat perhiasan," kata Kamsudi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (14/2/2019).
Dari hasil penjualan itu, Dedyk memberikan Rp 1,7 juta untuk Ahmad Setiawan dan sisanya ia bawa sendiri.
Uang hasil penjualan itu digunakan keduanya untuk membeli peralatan elektronik dan juga memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dari penjelasan Kapolres Kediri AKBP Anthon Haryadi diketahui bahwa motif Dedyk membunuh Mbah Mentil murni karena ingin menguasai harta korban.
"Motif pembunuhan ini pelaku ingin memiliki perhiasan dan uang milik korban. Selain mengambil perhiasan, pelaku juga mengambil surat perhiasan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kasus ini terungkap dari hasil pemeriksaan saksi dan penyelidikan petugas.
Setelah membunuh Mbah Mentil Selasa (28/1/2019) lalu, Dedyk akhirnya dibekuk bersama dengan rekannya pada Kamis (14/2/2019).
Dari keterangan saksi didapatkan informasi korban memiliki kekasih brondong alias yang umurnya jauh lebih muda.
• Kronologi Kejadian Pria Berdiri Kaku saat Salat Jamaah, Sempat Dibacakan Ayat Ruqyah, Ini Videonya
Selanjutnya dilakukan pencarian terhadap pelaku di wilayah Pagu dan petugas menemukan tersangka.