TRIBUNWOW.COM - CEO Bukalapak Achmad Zaky diserang warganet karena cuitan di akun Twitternya @achmadzaky, Kamis (14/2/2019).
Cuitan tersebut diserang lantaran menyinggung soal 'presiden baru'.
Banyak warganet yang menyayangkan sikap Zaky terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
• Hadiri HUT Bukalapak, Jokowi Ingin Pemuda Indonesia Mencontoh Jejak Kesuksesan Achmad Zaky
Dalam cuitan Zaky menuliskan bahwa industri 4.0 adalah omong kosong.
Dijelaskan kemudian bahwa budget Riset dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) negara Indonesia sangat minim di tahun 2016 hanya US$ 2 milyar.
Anggaran tersebut tertinggal jauh dari negara yang sudah menyediakan anggaran R&D.
Amerika Serikat (AS) yang menjadi negara pertama penyedia anggaran R&D menyediakan US$ 511 milyar.
Kemudian China menyediakan anggaran 451 milyar dolar AS, Jepang 165 miliar dolar AS, Jerman 118 miliar dolar AS, Korea Selatan 91 miliar dolar AS, Taiwan 33 miliar dolar AS, Australia 23 miliar dolar AS, Malaysia 10 miliar dolar AS, dan Singapura 10 miliar dolar AS.
• Netizen Bereaksi soal Cuitan Presiden Baru CEO Bukalapak, Uninstall Aplikasi Jadi Trending Twitter
Dikutip dari Tribun-Timur.com Jumat (15/2/2019), beberapa warganet menyampaikan bahwa data tersebut terjadi pada tahun 2010 bersumber dari Wikipedia.
Diketahui pada tahun 2010 Jokowi belum menjabat sebagai Presiden Indonesia.
Akun @dannynjoo menuliskan "Its too late. I don't care you dukung siapa tapi dengan bilang "omong kosong" ke pemerintah yang jelas-jelas ngedorong berkembangnya startup di indo semacam kaya tidak tahu berterima kasih,"
Muncul juga @rifboed menuliskan "Thx bang Zaky, uninstall BL wajib buat abang yang tak tahu terima kasih. Pak Jokowi disetiap kesempatan selalu promosikan industri kreatif yang selalu dicontohkan Bukalapak. Tapi ini balasan sampean? Uninstall BL on the way"
Kecaman warganet tersebut membuat Zaky mengklarifikasi cuitannya.
"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yang kurang sesuai kata-kata saya jadi misperception.
Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti ayah sendiri (sama-sama orang Solo).