Terkini Daerah

5 Fakta Siswa Berkebutuhan Khusus Diduga Dianiaya Guru, Hasil Visum hingga Klarifikasi Pihak Sekolah

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan terhadap anak.

4. Hasil Visum JMH Terbukti Dianiaya

Untuk memperkuat laporannya kepada kepolisian, Sugih lantas mengajak JMH untuk menjalani pemeriksaan visum.

Pemeriksaan visum tersebut dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdul Madjid, Kota Bekasi.

Diketahui, hasil dari visum membenarkan adanya penganiayaan terhadap JMH.

"Dari hasil visum itu terbukti ada benturan benda tumpul yang mengakibatkan kaki kanan dan kiri anak saya luka lebam," ucap Sugih.

Fakta Terbaru Video Viral Murid Aniaya Guru, Keterangan Kepolisian hingga Sikap AA saat Salami Guru

5. Kejanggalan Surat Pernyataan dari Sekolah

Setelah melaporkan ke pihak berwajib, Sugih mengaku tak percaya apa yang dilakukan oleh pihak sekolah.

Sugih menceritakan bahwa anaknya telah diintervensi oleh pihak sekolah.

"Ini jelas intervensi karena tidak ada, saya sebagai orangtua saat anak membuat surat pernyataan. Harusnya anak didampingi orangtua, tapi tiba-tiba pulang bawa surat pernyataan," tutur Sugih, dikutip TribunWow.com dari Wartakotalive.com, Selasa (12/2/2019).

Bahkan, Sugih terkejut setelah pihak sekolah justru memutar balikan fakta.

Di dalam surat pernyataan itu disebutkan, JMH mengalami luka akibat terjatuh di tangga sekolah dan dijahili oleh temannya berinisial M.

Selain itu, di surat pernyataan tersebut, Sugih disebut telah mencubit JMH sampai mengalami luka.

"Ayah maaf yah, ayah cubit aku," ucap Sugih menirukan JMH.

"Bagaimana ceritanya, saya mau membela anak tapi malah saya yang dituduh menganiaya dia. Saya enggak pernah menganiaya anak saya sendiri yang spesial (autis) ini," jelas Sugih.

Diiming-imingi Liburan ke Lebanon, Seorang Wanita Malah Dinikahkan Paksa saat Usianya Masih 14 Tahun

Terkait hal itu, Sugih merasa hal yang janggal, lantas ia kembali menanyakan soal surat pernyataan kepada JMH.

Setelah ditanyai beberapa kali, akhirnya JMH mau mengakuinya bahwa ia diminta pihak sekolah untuk membuat surat pernyataa tersebut.

"Sekolah harusnya tidak boleh seperti ini, kan mereka tahu anak saya berkebutuhan khusus. Harusnya panggil saya, tapi anak saya yang justru bikin surat pernyataan," tegasnya.

(TribunWow.com)