TRIBUNWOW.COM - Direktur Relawan Tim Kemenangan Nasional ( TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq terlibat adu argumen dengan Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean.
Hal tersebut tampak dalam siaran live program Mencari Pemimpin yang tayang di KompasTV, Jumat (8/2/2019) malam.
Awalnya, TKN dan BPN diminta oleh pembawa acara Liviana Cherlisa untuk berdialog soal pernyataan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto terkait anggaran negara bocor hingga 25 persen atau sekitar Rp 500 triliun.
Maman Imanulhaq pun mendapatkan gilirannya untuk berargumen.
• Mardani Ali Sera hanya Tertawa dan Tak Dapat Giliran Bicara saat Ferdinand dan TKN Berdebat Seru
"Saya ingin mengatakan bahwa lagu kebocoran itu adalah lagu lama dari orang yang ingin menjadi Presiden tapi tidak pernah akan jadi. Sehingga dia ngomong hanya presentasi," kata Maman membuka pernyataannya dengan tudingan keras pada Prabowo.
"Wah ini ngomong takabur ini," celetuk Ferdinand yang kemudian diminta pembawa acara untuk tak berbicara lebih lanjut.
"Rp500 triliun itu adalah uang yang besar. Makanya sudah jelas, laporkan saja ke KPK," ujar Maman melanjutkan argumennya.
Tak menghiraukan pembawa acara, Ferdinand langsung mengiterupsi.
"Data KPK itu 40 persen bos!" kata Ferdinand sambil menunjuk Maman.
• Kebiasaan Masa Lalu Jokowi dan Keluarga Diungkap ke Publik oleh Sahabat TGB, Ustaz Yusuf Mansur
Terdengar ia menggunakan nada tinggi saat mengatakannya.
"Apa yang mau dilaporkan? Datanya ada di KPK kok, kenapa KPK tidak menindak itu? Itu KPK yang rilis," tegas Ferdinand lagi
Ferdinand kembali menunjuk Maman saat menyatakannya.
Tak mau kalah, Maman juga tampak mengacungkan jarinya pada Ferdinand.
"Tinggal didorong dong," balas Maman.
"Didorong? Harusnya presiden yang mendorong itu sebagai tanggung jawabnya memberantas korupsi di pemerintahan," Ferdinand emosi.
"Itu bukan kewajiban mutlak oposisi tapi pemerintah yang harusnya ke depan," imbuhnya.
Tak sepakat dengan Ferdinand, Maman menegaskan bahwa pemerintah selama ini terus memprioritaskan pemberantasan korupsi.
"Kita sudah jelas ya bahwa pemberantasan korupsi itu menjadi prioritas bagi kita. Pembentukan sistem hukum yang anti korupsi," ujar Maman.
Namun, Ferdinand pun kembali membalas ucapan Maman.
Menurutnya, pernyataan Maman itu hanya retorika saja.
"Faktanya korupsi itu sekarang jumlahnya makin banyak, jumlah korupsinya makin besar, pelakunya makin banyak. Jadi di mana pemberantasannya? Jokowi gagal di situ," tegasnya.
• Jokowi Terkejut dengan Harga Jual Jagung Kering, Ferdinand Hutahaean: Bapak Ini Kayak Turis
Kebocoran Rp500 Triliun
Diberitakan sebelumnya dari Seputar iNews Pagi, Prabowo menyebut telah ada kebocoran anggaran hingga 25 persen soal dana pembangunan.
"Kebocoran dari anggaran rata-rata taksiran saya, mungkin lebih sebetulnya, taksiran saya itu adalah 25 persen anggara itu bocor," ucap Prabowo.
"Bocornya macam-macam ya," sambungnya.
Kemudian Prabowo menyebut adanya indikasi dana mark up proyek.
"Itu namanya penggelembungan," kata Prabowo.
Sementara diberitakan dari Kompas.com pada Rabu (6/2/2019), pernyataan Prabowo itu ia sampaikan saat pidato dalam acara hari ulang tahun ke-20 Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Mall Gading, Jakarta.
Prabowo menyatakan, kebocoran anggaran itu lantaran dipicu perilaku korupsi di sejumlah proyek pembangunan.
• Jokowi Tantang Prabowo Lapor KPK soal Tuduhan Anggaran Bocor Rp500 Triliun: Jangan Asal
Pada 2018, penerimaan negara mencapai Rp1.942,3 triliun, tumbuh 16,6 persen dari tahun 2017.
Jumlah tersebut juga melebihi target atau 102,5 persen dari target yang ada di APBN 2018 sebesar Rp1.894,7 triliun.
Sementara itu total realisasi belanja negara di APBN 2018 Rp2.202,2 triliun atau 99,2.persen dari target APBN 2018 dan tumbuh 9,7 persen dari tahun sebelumnya.
Menurut Prabowo, bila anggaran belanja negara bocor 25 persen, maka angkanya lebih dari Rp500 triliun.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)