Kabar Tokoh

Reaksi Mardani Ali Sera saat Ferdinand Hutahaean dan Dedi Sitorus Saling Tunjuk Klaim Infrastruktur

Penulis: Vintoko
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean dan Anggota Tim Kemenangan Nasional (TKN) Dedi Sitorus saling tunjuk saat berdebat.

Ia menilai bahwa klaim keberhasilan Jokowi membangun Waduk Jati Gede ini adalah hoaks.

"Waduk Jati Gede itu bukan pekerjaan Pak Jokowi. Tetapi publik memakan ini seolah-olah sebagai pekerjaan Pak Jokowi."

"Karena dibantu oleh media-media yang memang berpihak kepadanya. Inilah fakta dari teori firehose of falsehood. Ini Fakta," papar Ferdinand.

Ferdinand memaparkan, Waduk Jati Gede itu dibangun sudah sejak lama.

Ia juga menilai bahwa ketika masa pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Waduk itu sudah hampir selesai.

"Pak Jokowi itu tinggal bersih-bersih bekas pekerjaannya (SBY) ya selesai," ucapnya.

Lebih lanjut, Ferdinand menegaskan bahwa BPN Prabowo-Sandi tidak pernah menerapkan teori firehose of falsehood itu.

"Kami selalu menyampaikan fakta. Termasuk bagaimana fakta-fakta terkait (pembangunan) LRT yang disampaikan pak Prabowo dulu."

"Pak Prabowo menyatakan kemahalan, tiba-tiba tidak lama berselang itu, pak JK, Wakil Presiden RI (Jusuf Kalla) menyatakan hal yang sama. Terus hoaksnya yang mana?" ujar Ferdinand.

Menanggapi hal itu, Dedi Sitorus lantas menantang.

"Mau dikasih tahu? Mau dikasih tahu nggak hoaksnya di mana?" katanya.

"Baca lagi firehose of falsehood biar nggak asal ngomong. Saya kasih tahu ya, apa yang disebut dengan firehose of falsehood ya."

"Teknik ini memunculkan kebohongan-kebohongan yang dilakukan secarta repetitif, terus-menerus," tegas Dedi kemudian.

"Klaim infrastruktur itu bohong atau tidak?" interupsi Ferdinand.

"Tidak," tegas Dedi.

Halaman
1234