"Serupa tapi tak sama, kan begitu kira-kira," jawab Djamil.
• BPN Sebut Pernyataan Propaganda Rusia Jokowi Bisa Rusak Hubungan Diplomatik dengan Amerika
Budiman kemudian memotong dan memberikan contoh-contoh kasus di Indonesia.
Mendengar hal itu, Najwa kembali menanyakan apa bukti yang dimiliki Budiman.
Irma Suryani selaku Jubir TKN lantas meminta kesempatan untuk memberikan jawaban.
Menurutnya, buktinya adalah pernyataan-pernyataan soal tenaga kerja asing yang ada di Indonesia.
"Hal-hal seperti ini yang membuat kami sama persis, di-adopt habis," ujar Irma.
Sementara itu, terkait slogan 'Make Indonesia Great Again', Jubir BPN, Mifath Sabri menyebut justru Donald Trump yang mengikuti Prabowo.
"Kalau kita pikir, justru Donald Trump yang meniru Prabowo, karena partai kami, Gerindra, saat ini ulang tahun ke-11 tahun, Partai Gerindra itu kan Gerakan Indonesia Raya, The Great Indonesia Party, sudah 11 tahun, Trump baru kemarin-kemarin terjun ke politik, jadi Donald Trumpnya yang ikut pak Prabowo, bukan Prabowonya yang ikut Donald Trump," ungkap Miftah.
Mendengar ucapan Miftaf, Budiman tampak tersenyum, menyenderkan kepalanya di kursi dan menengok ke atas.
Diketahui, Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto sempat menyinggung slogan kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump, 'Make America Great Again'.
Hal ini diungkapkan Prabowo Subianto saat menghadiri rapat kerja nasional (Rakernas) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2018, 11 Oktober 2018 lalu.
Prabowo mengatakan slogan khas Donald Trump itu bisa diadopsi bangsa Indonesia.
"Begitu AS merasa kalah bersaing dengan Tiongkok, mereka menyatakan perang dagang, tidak ada free trade (perdagangan bebas). Kenapa mereka mengatakan America First, 'Make America Great Again', dia mengatakan the important sign is American job," ujar Prabowo seperti dikutip dari Tribunnews.com.
"Kok bangsa ini tidak berani mengatakan, bagi bangsa Indonesia, 'Indonesia First, Make Indonesia Great Again'. Mengapa pemimpin Indonesia tak ada yang berani mengatakan yang penting adalah 'pekerjaan bagi rakyat Indonesia'," imbuhnya.
Ia menegaskan, Indonesia adalah bangsa yang besar.