TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah seorang tukang gosip terkait polemik 'propaganda Rusia' yang tengah ramai dibicarakan.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber acara Kabar Petang tvOneNews yang tayang, pada Rabu (6/2/2019).
Mulanya, Ferdinand diminta oleh pembawa acara untuk memberikan klarifikasi terkait kubunya yang dituding menggunakan konsultan asing.
Ferdinand dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya tak pernah menggunakan jasa konsultan asing.
• Irma Suryani Puji Miftah Sabri dengan Sebutan Si Lucu, Faldo Maldini Hanya Geleng-geleng Kepala
"Prabowo-Sandi tidak pernah menggunakan jasa konsultan asing," jelas Ferdinand.
Ferdinand mengatakan Prabowo selalu berdiskusi dengan orang-orang yang mendampinginya, seperti ketua umum partai serta beberapa ahli dan pakar.
"Tidak betul jika Pak Prabowo-Sandi menggunakan jasa konsultan asing apalagi Rusia," tegasnya.
Diketahui sebelumnya, polemik konsultan jasa asing ramai dibicarakan setelah Jokowi menyatakan adanya pihak yang menggunakan 'propaganda Rusia'.
Menanggapi hal itu, Ferdinand menyatakan seharusnya Jokowi sebagai presiden tak boleh menyampaikan sesuatu yang tidak disertai fakta.
"Seorang presiden itu tidak boleh menyampaikan sesuatu yang sifatnya gosip," kata Ferdinand.
"Presiden seharusnya menyampaikan, 'saya tahu bahwa Prabowo-Sandi memakai konsultan asing, ini buktinya. Kalau mau bantah, bantah bukti yang saya miliki'," imbuhnya.
• Ferdinand Hutahaean dan Burhanudin Muhtadi Tertawa saat Dengar Penjelasan soal Jokowi Korban Hoaks
Menanggapi hal itu, lantas Ferdinand menuturkan bahwa pihaknya menyebut Jokowi sebagai seorang penyebar gosip.
"Nah ini kan Pak Jokowi hanya menyampaikan isu dan gosip akhirnya beliau kami anggap sebagai tukang gosip sekarang," ungkapnya.
"Menggosip bahwa Prabowo-Sandi menggunakan jasa konsultan asing, sementara tidak. Pak Prabowo sudah membantah."
"Terkait dengan teori 'propaganda Rusia', kami tidak meniru apapun dari propaganda-propaganda yang dilakukan di negara mana pun," paparnya.
Kemudian Ferdinand menyinggung pidato Prabowo soal 'Make Indonesia Great Again'.
"Itu tidak meniru dari propaganda manapun apalagi itu pernah dipakai oleh Trump di Amerika tentang 'Make America Great Again', tetapi sama sekali tidak," jelas Ferdinand.
Kembali lagi ia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menyebarkan berita bohong kepada publik.
"Tidak ada hoaks yang disemburkan sama sekali," tandasnya.
• Di Mata Najwa, Kubu Prabowo-Sandi Terus Tertawa saat Bahas Polemik Jalan Tol Pemerintahan Jokowi
Lihat video selengkapnya di sini:
Jokowi sebut Propaganda Rusia
Dikutip dari Kompas.com, Senin (4/2/2019), saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Jokowi menyebut ada tim sukses yang memakai konsultan asing, Minggu (3/2/2019).
"Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli," kata Jokowi.
Meski tak menyebut konsultan jenis apa yang digunakan oleh pihak yang disindirnya, Jokowi juga menyinggung mengenai propaganda Rusia.
"Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi.
Jokowi pun mencontohkan perihal hoaks yang belakangan ini sempat berkembang di tengah masyarakat.
Yaitu soal tujuh kontainer surat suara tercoblos, hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Jokowi juga sempat menyinggung soal dirinya yang selama ini disebut sebagai antek asing. Namun, pada kenyataannya, kubu Prabowo-Sandi-lah yang menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.
"Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa? Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," kata dia.
• Adu Debat soal Yang Gaji Kamu Siapa dengan Nasir Djamil, Budiman Sudjatmiko: Jangan juga Digoreng
Tanggapan Kedubes Rusia
Dikutip dari akun Twitter resmi Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, @RsEmbJakarta, Kebubes Rusia di Indonesia angkat bicara atas polemik 'propaganda Rusia' yang sedang ramai diperbincangkan, Senin (4/2/2019).
Kedutaan Besar Rusia menegaskan bahwa pihaknya tidak ikut campur urusan pemilu di Indonesia.
Mereka menganggap istilah propaganda sama sekali tidak berdasarkan pada realitas.
"Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan “propaganda Rusia” oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut.
Sebagaimana diketahui istilah “propaganda Rusia” direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tulis Kedutaan Besar Rusia.
Lebih lanjut, kedutaan tersebut juga menyinggung prinsip dalam bernegara.
Walaupun kedutaannya berada di Indonesia, pihaknya menyatakan tak akan mencampuri urusan dalam negeri seperti di Indonesia.
"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tegasnya.
(TribunWow.com/Atri /Roifah)