Pilpres 2019

Adu Debat soal 'Yang Gaji Kamu Siapa' dengan Nasir Djamil, Budiman Sudjatmiko: Jangan juga Digoreng

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budiman Sudjamiko dan Nasir Djamil terlibat adu debat soal polemik 'yang gaji kamu siapa'.

"Beda bung," tegas Budiman.

"Menurut saya enggak patutlah dia mengatakan demikian, enggak pantaslah dia mengatakan. Masak dia mengatakan kepada bawahannya 'yang gaji ibu siapa'," jelas Nasir Djamil.

Mendengar adu debat itu, penonton dalam studio memberikan tepuk tangan mereka.

Kemudian, Budiman tampak kembali menegaskan polemik tersebut.

Ia meminta untuk tak memanas-manasi kubunya dengan polemik 'yang gaji siapa'.

"Yang tidak pantas adalah yang menganggap bahwa pertanyaan dia sebagai pembantu presiden itu adalah menegur anak buahnya di kementerian yang tanya soal desain kemudian mengarahkan kepada pemilihan presiden," papar Budiman.

"Dan jangan juga digorenglah," sambungnya.

Menanggapi pernyataan Budiman, Nasir Djamil menyatakan bahwa polemik tersebut memang begitu adanya.

"Kayak mana menggoreng sudah begitu kejadiannya," tegas Nasir Djamil.

Hasil Survei Charta Politika: Prabowo-Sandi Lebih Populer di Kalangan ASN Dibanding Jokowi-Maruf

Diberitakan sebelumnya, polemik Rudiantara awalnya terjadi karena pernyataan 'Yang Gaji Kamu Siapa' dilontarkannya saat acara 'Kominfo Next' di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Sebelumnya diberitakan, pernyataan 'yang gaji kamu siapa' yang dilontarkan Rudiantara tengah ramai diperbincangkan di media sosial khusunya Twitter.

Putra Mbah Moen Sebut Para Santri Sempat Ingin Beri Fadli Zon Peringatan karena Puisinya

Dikutip dari video berjudul 'Kominfo Next' yang diunggah di saluran YouTube Kemkominfo TV pada hari Kamis, awalnya, Rudiantara meminta ratusan pegawai Kemenkominfo untuk memilih desain dari stiker sosialisasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di kantor kementerian kominfo.

Ada dua desain yang bisa dipilih. Desain itu diberi nomor 1 dan nomor 2.

Rudiantara lantas meminta dua pegawai untuk maju ke atas panggung tempatnya berdiri.

Satu orang yang memilih nomor 1, dan satunya yang memilih nomor 2.

Salah seorang ibu, lantas diminta Rudiantara untuk memaparkan alasannya memilih desain nomor dua.

Halaman
1234