TRIBUNWOW.COM - Ketua Forum Alumni Santri Sarang (FASS), Tony Rosyid angkat bicara soal sosok Ulama Nadhatul Ulama (NU) Kiai Haji Maimun Zubair (Mbah Moen).
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam program 'Special Report: Berebut Doa Mbah Moen' di INews TV, Senin (4/2/2019).
Awalnya pembawa acara menanyakan seberapa dekat hubungan Mbah Moen dengan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Menanggapi hal itu, Tony Rosyid yang meruapan santri Mbah Moen, mengatakan Mbah Moen merupakan sosok yang matang dan terukur dalam setiap ucapan meski usianya sudah menginjak 93 tahun.
• Inilah Bunyi Bisikan Romahurmuziy ke Mbah Moen saat Sebut Nama Prabowo, Sempat Lontarkan Pertanyaan
Mbah Moen, kata Tony Rosyid, memiliki hubungan yang baik dengan kedua calon presiden.
"Mbah Moen itu adalah tokoh besar, ulama besar, yang usia sekarang sudah 93 tahun, beliau sangat matang, terukur dalam setiap kata dan ucapan," kata Tony Rosyid.
"Beliau, dua-duanya kepada Prabowo dekat. Bahkan, Mbah Moen seringkali mengutarakan dibangunkan masjid yang senantiasa tidak pernah dilupakan, karena itu bagian dari syiar Islam, dan itu sampai masuk di alam bawah sadar Mbah Moen."
"Dan (dengan) Pak Jokowi dekat juga, makanya seringkali Mbah Moen itu mendoakan kepada dua-duanya," ujar dia menambahkan.
Ketua Forum Alumni Santri Sarang (FASS), Tony Rosyid. (YouTube/iNews Special Report)
Tony Rosyid mengatakan, doa untuk kedua calon presiden itu tampak dalam acara yang digelar Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Berupaya untuk berada di tengah menjadi bapak bangsa, menjadi ulama bangsa, sehingga mengayomi kepada semuanya," jelas Tony Rosyid.
• Gus Majid Kamil Bongkar Isi Kertas yang Dibacakan Mbah Moen saat Salah Sebut Nama Prabowo
Lebih lanjut, Tony mengungkapkan, Mbah Moen juga membebaskan santrinya untuk menentukan dukungan politik.
Menurutnya, keputusan itu merupakan upaya yang bijak untuk mendamaikan kondisi Pilpres 2019 yang sedang memanas.
"Ini adalah sebuah upaya yang sangat bijak untuk mendamaikan. Sehingga santri tidak berbenturan, santri supaya memiliki kebebasan masing-masing, tidak dipolitisir, tidak dipaksa-paksa," tandas dia.
Simak video selengkapnya di bawah ini: