TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung buka suara soal dirinya dituding tak netral dalam memberikan kritik terhadap pemerintah.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Rocky Gerung, tudingan itu disampaikan oleh Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syamsul Arifin saat menjadi narasumber dalam acara Update Malam dengan tema 'Manuver Politik Akal Sehat', Minggu (3/2/2019).
Awalnya Rocky Gerung mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak memihak pada acara 212 yang diselenggarakan di Monas, Jakarta pada Minggu (2/12/2019) lalu.
Ia hanya menginginkan untuk mengetahui peristiwa itu sebagai warga negara biasa.
Lantaran menurutnya peritiwa politik layak diketahui oleh publik.
"Saya enggak memihak 212. Saya meminta hak saya untuk tahu apa itu 212," kata Rocky Gerung.
"Saya mau tahu 212 di Monas apa itu. Kenapa mesti tahu, (karena) itu peristiwa politik. Saya warga negara mau tahu," jelasnya.
Hal itu disampaikannya sebab menurut Rocky Gerung saat itu tidak ada pemberitaan mengenai acara 212.
Untuk itu, Rocky Gerung merasa dirinya perlu memberikan kritiknya terhadap pers.
"Oleh karena itu saya kritik pers, you on top (kamu di atas) pemerintah yang menghalangi informasi terbaik yang harus menjadi hak publik," paparnya.
"Jadi saya menuntut hak saya untuk tau apa itu 212 di Monas," sambungnya.
Rocky Gerung menegaskan bahwa hal itu ia inginkan lantaran bukan karena berpihak pada 212, namun hanya ingin menuntut haknya sebagai publik untuk mengetahui kabar tersebut.
• Singgung Polemik Abu Bakar Baasyir, Rocky Gerung Sebut Istana Presiden Pembuat Hoaks
Menanggapi hal itu, Politisi PKB, Syamsul Arifin menyebut sikap Rocky Gerung itu menunjukan sikap tidak netral dalam memberikan kritik kepada pemerintah.
"Itu yang saya pikir dari Bung Rocky, yang orang melihat Bung Rocky ini tidak benar," ungkap Syamsul.
"Iya, benar," jawab Rocky Gerung.