Imlek 2019

Rahasia di Balik Pembuatan Kue Keranjang Khas Imlek

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kue keranjang khas Imlek

TRIBUNWOW.COM- Sekilas tak ada yang berbeda dari rumah yang terletak di Jalan Tulangan No 43, Tegal Panggung, Danurejan, Yogyakarta.

Namun ketika memasukinya tampak beberapa orang tengah sibuk mengemasi kue berwana coklat pekat.

Kue tersebut umumnya menjadi incaran saat Imlek tiba. Ya, kue keranjang namanya.

Di rumah itu, Sianiwati setia menekuni bisnis turun temurun itu.

7 Kuliner Khas Tahun Baru Imlek, Ada Kue Beras Harapan Agar Enteng Jodoh

Meski tak lagi muda, ia masih lincah berputar kesana kemari untuk memastikan kualitas kue produksinya.

Sebagai kue yang digunakan untuk sembahyang, bahan yang digunakan tentu harus dari bahan pilihan.

Beras ketan yang dipilih adalah jenis Tolo, harus yang terbaik pula.

Gula pasir pun harus dimasak sangat lama, proses pengukusan pun bisa mencapai 9 jam.

Semua proses yang dilalui masih menggunakan tenaga manusia.

Pemerintah Malaysia Dihujat Lantaran Iklan Imlek yang Menyinggung Warga

"Ini turun temurun, dulu dari kakek. Saya membantu sejak masih muda sama papa dan mama dulu. Karena orangtua sudah meninggal, kami anak-anaknya yang melanjutkan. Semua masih pake tangan, tidak ada yang pakai mesin. Dulu diajari pake tangan, ya sekarang sama," kata nenek berusia 70 tahun itu.

Tidak hanya bahan yang berkualitas, yang membuat pun harus suci.

Sebelum mulai membuat, ia berdoa terlebih dahulu.

Meminta pada Tuhan agar semua diberi kelancaran.

Sianiwati (70) produsen kue keranjang khas Imlek sedang memeriksa kue yang baru saja dimasak di rumahnya Jalan Tukangan, Tegal, Panggung Danurejan Yogyakarta, Minggu (27/1/2019) (Tribun Jogja/ Christi Mahatma Wardhani) (TribunStyle.com)

Perempuan yang sedang menstruasi tidak diperbolehkan membuat kue keranjang.

Oleh sebab itu, Sianiwati mempekerjakan enam orang laki-laki untuk membuat adonan (nguleni).

Halaman
12