TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mempertanyakan terkait usulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani agar gaji guru honorer setara dengan Upah Minimum Regional (UMR).
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo melalui akun Twitternya @ganjarpranowo, Sabtu (26/1/2019).
Awalnya, akun Twitter resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), @Kemdikbud_RI, Jumat (25/1/2019) menginformasikan bahwa Mendikbud mengusulkan kepada Menkeu agar gaji guru honorer setara UMR.
Selain itu, Mendikbud dan Menkeu juga ingin memastikan anggaran pendidikan telah tepat sasaran.
• Dengar Keluhan Guru Honorer, Sandiaga Uno: Di Bawah Prabowo-Sandi, Tidak Lagi Gaji Cuma 200-500 Ribu
"Mendikbud @muhadjir_ef mengusulkan kepada Menteri @KemenkeuRI Sri Mulyani agar gaji guru honorer setara Upah Minimum Regional.
Mendikbud & Menkeu jg ingin memastikan anggaran pendidikan yg sudah dialokasikan dapat digunakan tepat sasaran," tulis Kemendikbud.
Ganjar Pranowo seolah tidak percaya bahwa gaji guru honorer akan setingkat UMR.
"Gaji honorer setingkat UMR?," tulis Ganjar Pranowo.
Mengetahui respon Ganjar Pranowo, warganet turut memberikan beragam komentar.
Seperti akun @sangamei yang menuliskan,"Kabar bagus untuk para teman2 Honorer dan calon2 tenaga honorer."
"Ojo kaget pak @ganjarpranowo didukung malah apik (Jangan kaget Pak @ganjarpranowo, didukung malah bagus-red)," sebut akun @kang_guru99.
"Saya kira itu malah bagus," ujar akun @yan_caa.
Dikutip TribunWow.com dari laman resmi Kemdikbud, Kemdikbud.go.id, Sabtu (26/1/2019), pertemuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy dan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, berlangsung pada Selasa (23/1/2019), di kantor Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta.
Mendikbud menyampaikan bahwa guru honorer masih sangat dibutuhkan sebagai guru pengganti karena adanya guru yang pensiun, penambahan sekolah baru, penambahan ruang kelas baru, atau sebagai pengganti guru yang meninggal maupun mengundurkan diri.
"Namun karena ada moratorium maka berakibat pada penumpukan. Oleh karena itu, kami ingin menyelesaikan masalah guru honorer agar kami bisa mengangkat guru dengan jalur reguler,” ujar Mendikbud, Muhadjir Effendy, kepada awak media seusai pertemuan.