TRIBUNWOW.COM - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf berdialog tentang Debat Pilpres.
Hal tersebut tampak dalam Program Satu Meja The Forum KompasTV yang tayang pada Rabu (23/1/2019) malam.
BPN diwakilkan oleh Wakil Ketua Mardani Ali Sera serta Koordinator Jubir Dahnil Anzar Simanjuntak.
Sementara TKN diwakilkan oleh Wakil Ketua Arsul Sani dan Johnny G Plate.
• Fadli Zon Beberkan 3 Indikator Kemenangan Prabowo-Sandi di Debat Pilpres, Polling Twitter Termasuk
Awalnya, Mardani memaparkan bahwa stakeholder Komisi Pemilihan Umum (KPU) bukan pasangan 01 maupun pasangan 02.
Menurutnya, stakeholder KPU adalah publik.
"Mestinya KPU membuat design debat yang memastikan publik mendapatkan haknya untuk mengetahui kualitas dan kapasitas setiap capres-cawapres," papar Mardani.
"Karena itu format debat jangan terlalu dibatasi seperti yang kemarin itu. Beban moderator cuma mengatakan perkataan berulang-ulang itu 14 menit," imbuhnya.
Mardani lantas mengusulkan agar panelis dipilih pasangan nomor urut 01 dan 02 dan membiarkan panelis untuk mengelaborasi.
"Karena kalau pak Prabowo atau pak Jokowi saling mengelaborasi, kita ini orang timur, kadang enggak enak saling serang. Walaupun kemarin saya kaget karena ternyata pak Jokowi menyerang. Dan itu bagus buat saya," kata Mardani.
"Jadi kedepan, KPU harus betul-betul membuat ini milik publik. Biarkan publik mendapatkan haknya," imbuhnya.
Menanggapi itu, Arsul Sani sepakat dengan apa yang disampaikan Mardani bahwa ada substansi yang kurang dari KPU.
"Cuma kita juga tidak bijak jika setiap saat kita cornering KPU. Kan sebelum debat pertama itu rapat kedua kubu," jelas Arsul Sani.
Arsul Sani mempertanyakan karena apa yang disuarakan saat ini tidak keluar di rapat kala itu.
"Kan enggak fair juga kalau kemudian di ruang publik seperti ini kita menyalahkan KPU," ucapnya.