Pilpres 2019

Jansen Tuding Kader Demokrat Membelot ke Jokowi karena Ada Tekanan: Prabowo Terpilih, Kami akan Buka

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruhut Sitompul dan Jansen Sitindaon

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon angkat bicara soal adanya kader Demokrat yang kembali pindah haluan ke Jokowi-Ma'ruf.

Hal tersebut disampaikan Jansen dalam dialog di program Kompas Petang yang diunggah di YouTube KompasTV, Minggu (20/1/20190.

Menurut Jansen kepala daerah di sejumlah daerah di Indonesia dihadapkan pada tekanan-tekanan.

"Kami melihat, di titik-titik di mana pak Jokowi-Ma'ruf (calon presiden nomor 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin) ini kalah, teman-teman koalisi TKN (Tim Kemenangan Nasional) ini , mohon maaf ya, melakukan tindakan-tindakan yang kurang etis," paparnya.

Ruhut Sitompul Adu Mulut dengan Jansen Sitindaon, Aiman Witjaksono Hanya Tersenyum Tak Digubris

Jansen mengatakan, mereka membelot dari Partai Demokrat karena kepala daerah itu rentan terhadap tekanan.

Namun, Jansen tak mau bicara banyak terkait tekanan macam apa yang ia maksudkan.

"Jenis tekanannya seperti apa, nanti setelah 17 April, pasca Pak Prabowo (calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto) terpilih, kami akan buka tekanannya seperti apa," tegas Jansen.

Namun, Jansen mencontoh satu kasus kader Demokrat yang pindah haluan karena menurutnya mendapatkan tekanan.

"Paling gampang itu di Sulawesi Utara misalnya. Sulawesi Utara itu kan Pak Vicky Lumentut Ketua DPD kami di sana, kemarin beberapa waktu yang lalu itu sudah resmi dipakaikan Jaket oleh pak (Ketua Umum) Surya Paloh menjadi kader Nasdem," paparnya.

"Jadi tidak ada angin tidak ada hujan, beliau juga tidak ada laporan ke kita terkait perpindahan itu, tiba-tiba saja kita tahunya dia sudah pindah ke Nasdem. Ibarat ini nikung mendadak. Jadi namanya orang nikung mendadak itu karena apa?" sambung Jansen.

Menurut Jansen, pihaknya melihat bahwa pada di masa Pilpres seperti saat ini, banyak kepala daerah rentan terkena tekanan.

Adu Argumen soal Debat Pilpres, Irma Suryani Mendadak Rebut Kertas dari Tangan Jansen Sitindaon

"Bukan hanya yang ada di Demokrat," kata Jansen.

"Ada indikasi, jadi di tempat-tempat, misalnya di Jawa Barat, Jawa Barat itu kan per survei hari ini bahkan survei kemarin posisi Jokowi-Ma'ruf masih kalah dengan pak Prabowo."

"Tentu mau tidak mau mereka akan penetrasi di wilayah-wilayah yang mana mereka kalah secara suara. Apalagi di Jawa Barat itu kan suara pak Prabowo di 2014 kemarin jauh sekali," paparnya.

Jansen mengatakan, adanya pemberitaan terkait kepala daerah yang membelot itu adalah bukti bahwa Partai Demokrat adalah partai yang besar.

Halaman
12