"Dua-duanya sepertinya mengambang ya, jadi kalau kita rumuskan tema tersebut hukum, HAM dan korupsi itu sebenarnya tersimpul dalam satu kasus untuk hari ini," katanya.
Menurut Acep, tema debat pilpres perdana sudah menjurus ke satu kasus yang terjadi di Indonesia namun sampai saat ini belum terselesaikan.
"Itu dalam semiotika itu saya ingin mengatakan pusat tanda," katanya.
• Meski Irit Bicara saat Debat Pilpres, TGB Zainul Majdi Menilai Maruf Amin Memperkaya Perdebatan
Acep lantas menjelaskan kasus apa yang menurutnya sudah memenuhi semua unsur dari tema yang diusung saat debat.
"Apa itu kasus Novel Baswedan."
"Di situ ada persoalan kasus korupsi di situ ada persoalan HAM," katanya.
Sayangnya, dari pandangan Acep, kasus -kasus tersebut justru tidak dibahas oleh kedua paslon selama debat berlangsung.
"Di situ ada persoalan hukum, tapi komplit sebenarnya ada di situ tapi enggak tersentuh sama sekali."
"Padahal kasus itu sampai hari ini belum terselesaikan," terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Acep juga turut mengungkapkan kasus-kasus atau persoalan yang menurutnya lebih pantas digunakan sebagai bahan perdebatan.
"Jadi saya tidak tahu mengapa ini tak terungkap dalam bentuk sindiran misalnya, bahwa ini ada persoalan, dan mungkin kita sedang ditonton oleh Novel Baswedan mungkin sedang di rumahnya mungkin seperti itu," ucap Acep.
"Misalnya seperti itu lah, itu kan candaan-candaan yang menurut saya menyentuh ke persoalan tema itu dan ini tidak keluar," lanjut Acep.
• Hasil Akhir Polling iNews TV soal yang Paling Unggul di Debat Perdana, Jokowi-Maruf Menang Tipis
Tak hanya itu, Acep juga turut menyoroti penuturan Jokowi yang memberikan contoh di luar staff yang saat ini Jokowi miliki.
"Yang menarik adalah Pak Jokowi kemudian memberikan contoh yang di luar staff nya."
"Ketika dikatakan bahwa ada pula loh dari partai penegak hukum yang idealisme yang punya prestasi dan lain-lain, Baharuddin Lopa bukan yang hari ini gitu loh."