"Menurut ICW (Indonesia Corruption Watch), partai yang Bapak pimpin jadi salah satu partai yang paling banyak mencalonkan mantan koruptor atau mantan napi korupsi. Yang saya tahu, caleg yang tanda tangan adalah ketua umumnya, berarti pak Prabowo. Bagaimana tanggapan Bapak soal ini?," calon presiden nomor 01 Joko Widodo ( Jokowi) memberikan pertanyaannya untuk Prabowo.
• Adian Napitupulu Sebut Prabowo-Sandi Buat 4 Gol Bunuh Diri, Ferdinand Hutahaean Terus Pegangi Kepala
Menanggapi itu, Prabowo mengatakan, ia belum dapat informasi apapun soal apa yang disampaikan ICW.
"Menurut saya itu sangat subyektif. Saya tidak setuju itu. Saya seleksi caleg-caleg tersebut. Kalau ada bukti, silahkan laporkan," Prabowo membalas Jokowi.
"Ada juga kadang-kadang tuduhan korupsi yang korupsinya karena menerima THR. Saya kira janganlah kita saling menuduh soal partai masing-masing. Saya jamin Partai Gerindra akan melawan korupsi sampai ke akar-akarnya," tegas Prabowo.
"Kalau ada anggota Gerindra yang korupsi, saya yang akan masukan ke penjara sendiri," imbuhnya.
Jokowi menjelaskan, maksud pertanyaannya sebelumnya adalah adanya mantan napi korupsi yang dicalonkan Gerindra di kontestasi Pileg 2019.
"Ada enam yang Bapak calonkan. Sebagai ketua umum, artinya kan bapak tanda tangan. Saya tidak menuduh partai Bapak korupsi. Ini mantan koruptor yang sudah dihukum," jelasnya lagi.
Tak mau kalah, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.
• Reaksi Cepat Prabowo saat Sandiaga Minta Diangkat Lagi ke Gerindra di Tengah Debat: Enggak, Jangan
"Jadi kita serahkan saja ke rakyat. Kalau rakyat enggak mau pilih ya jangan dipilih. Yang jelas, kalau kasus itu sudah melalui proses, dia sudah dihukum, kalau memang hukum mengizinkan."
"Kalau dia masih dianggap masih bisa, dan rakyat menghendaki dia karena memiliki kelebihan lain, mungkin korupsinya tidak seberapa. Begini, kalau curi ayam bener itu salah tapi, kalau merugikan rakyat triliunan itu saya kira yang harus dihabiskan di Indonesia ini, " paparnya.
• Saling Serang, Prabowo Bahas Mendag Vs Bulog, Jokowi Singgung Gerindra soal Caleg Eks Koruptor
M Taufik Ajukan Diri sebagai Wakil Gubernur DKI
Hingga Jumat (18/1/2019), kursi wakil gubernur DKI Jakarta masih kosong.
Masih belum ada orang yang ditunjuk untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan calon wakil presiden nomor 02 Sandiaga Uno.
Perdebatan yang terjadi antara Partai Gerindra dan PKS terkait siapa yang akan mengisi kursi kosong ini tampak alot.
Sebelumnya, Partai Gerindra pernah mengusulkan nama M Taufik untuk mengisi posisi tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, keputusan mengusulkan Taufik dibuat dalam rapat pimpinan daerah mengenai usulan penetapan cawagub DKI yang digelar Jumat (21/9/2018).