Pilpres 2019

Pengamat Perilaku Nilai Performa Joko Widodo saat Debat Pilpres 2019 Seperti Barack Obama

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Debat Pilpres 2019.

TRIBUNWOW.COM - Pasca debat Pilpres 2019, sejumlah penilaian muncul untuk pasangan Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan juga Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo  Subianto - Sandiaga Uno.

Satu dari penilaian tersebut muncul dari pengamat perilaku Dewi P Faeni.

Dikutip dari akun YouTube Metrotvnews Jumat (18/1/2019), Dewi menilai secara keseluruhan hasil debat pilpres yang dilakano kedua paslon.

"Satu dinamis, dua pembelajaran, yang ketiga adalah harmoniasasi," ucapnya memulai pembahasan.

Menurut Dewi, secara keseluruhan apa yang disampaikan oleh Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi sudah melalui pembelajaran yang matang.

"Kedua pasangan ini sudah sangat melalui proses pembelajaran, kelihatan sekali PR nya sudah dilakukan."

Dewi juga turut menilai ekspresi dan gerakan yang ditunjukkan oleh kedua paslon.

"Jadi aku lihat itu adegan demi adegan itu mereka mimik, ekspresi, mata bagaimana memandang supaya enggak kelihatan pasangan lainnya bahwa ada sedikit kegelisahan atau nervous," papar Dewi.

Keberhasilan yang dilakukan oleh kedua paslon, dikatakan oleh Dewi sebagai keberhasilan dari sosok dibalik layar yang melatih paslon sebelum debat.

"Jadi sudah dipelajari, jadi menurut saya wiraga atau trainner melakukan pekerjaan dengan baik," ucap Dewi kemudian.

Ia lantas secara lebih rinci menjelaskan perilaku dan juga bahasa yang digunakan Jokowi dan Prabowo pada saat debat berlangsung.

Skor Debat Pilpres ala Adian Napitupulu: 6 Tendangan Masuk 4 Gol Bunuh Diri, Berikut Rinciannya

Menurut Dewi, Jokowi cukup mampu mengendalikan bahasa dan juga olah tubuhnya sehingga terlihat tenang.

"Pak Jokowi pertama bahwa Intonasinya sudah sangat tertata dan menggunakan bahasa tubuh dan suara perut dan membuat orang menjadi tenang," jelas Dewi.

Sementara, menurut Dewi capres 02 jauh lebih bisa mengendalikan emosinya dibandingkan dengan debat yang dilakonya beberapa tahun silam.

"Pak Prabowo juga sudah sangat bisa mengendalikan emosi, dan kata-katanya juga sudah mulai tertata, walaupun agak sedikit diawal melengking, tapi di tutupi," tutur Dewi.

Dewi juga menilai, hal tersebut terjadi lantaran sudah adanya pembelajaran yang dilakukan paslon.

"Jadi menurut saya sudah ada pembelajaran sebelumnya," kata Dewi.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga turut mengomentari soal pemilihan busana yang dikenakan oleh Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi.

Diketahui, Jokowi-Ma'ruf mengenakan setelan bernuansa putih sedangkan Prabowo-Sandi kompak dengan jas formalnya dan juga dilengkapi dasi merah yang senada antar keduanya.

"Sudah dicetak image mereka supaya apa yang ditampil itu masuk ke alam bawah sadar," ucap Dewi.

Pengamat Perilaku Dewi P Faeni (akun YouTube Metrotvnews)

Effendi Ghazali Inginkan Tokoh Ini Jadi Panelis Debat Pilpres Selanjutnya

Menilik lebih dalam, Dewi menilai bahwa gaya bahasa yang digunakan oleh Jokowi mirip dengan Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

"Jadi (Jokowi) dari kata demi kata itu ada jeda nya sepertiga detik, lalu ekspresi mukanya meredup matanya tidak melotot, dia akan turun sehingga memberikan suatu penekanan pada kata-kata, jadi artikulasi dan ekspresinya sudah menjadi pengulangan."

"Supaya orang enak mendengarnya, seperti Obama kalau bicara," tegas Dewi.

Soal kenyamanan, Dewi juga ternyata menangkap dari masing-masing paslon.

Menurutnya dari semua pasangan calon, Sandiaga Uno yang paling merasa nyaman dan tenang saat debat berlangsung.

"Kalau melihat saya melihat jauh lebih nyaman Pak Sandiaga Uno."

"Jauh lebih fun, tapi itu pertanyaan-pertanyaan banyak yang mengerucut ya yang menukik begitu," kata Dewi.

Setelah mengamati keseluruhan dari debat pilpres yang berlangsung Kamis (17/1/2019) tersebut, Dewi lantas memberikan saran untuk gelaran debat-debat berikutnya.

Ia menilai harus dibangun suasana yang lebih hidup agar ekspresi dan perilaku yang dilakukan oleh masing-masing paslon jauh lebih leluasa.

"Suasana yang ada itu saya rasa harus bisa lebih hidup, mungkin tadi moderatornya terlalu kaku ya, ini harus diberikan keleluasaan agar ekspresinya jauh lebih kita analisis lagi," terangnya.

Ia menilai debat kali ini terlihat lebih formal dan cukup mengahdirkan suasana yang 'mencekam'.

"Kalau ini seperti keadaannya bagi kedua paslon ini sangat mencekam ya, mungkin untuk debat kedepan mungkin akan jauh lebih cair."

"Tapi mereka tahu, itu pertemuan pertama, penampilan pertama akan memberikan first impression seperti apa," ucap Dewi.

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saling berpelukan dengan pasangan calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Mar'uf Amin usai mengikuti acara Debat Pertama Capres dan Cawapres di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). Debat Pertama ini mengangkat isu Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme. (Tribunnews/Jeprima)

Adu Argumen soal Debat Pilpres, Irma Suryani Mendadak Rebut Kertas dari Tangan Jansen Sitindaon

Ulasan Debat Pilpres Menurut Pangamat Politik

Pengamat komunikasi politik, Effendi Ghazali memberikan ulasan pasca debat perdana Pilpres 2019 yang dilaksanakan Kamis (17/1/2019).

Dikutip TribunWow.com dari Talk Show TV One, Kamis (17/1/2019), Effendi mengungkapkan dibalik segala kekurangan debat, ia tetap menghargai usaha pihak-pihak yang telah menggelar debat Pilpres 2019.

"Saya merasa ada upaya dari KPU, hargailah KPU, moderator, walaupun malam ini kelihatannya Ira Koesno jadi tokoh antagonis, nahan sini nahan situ," ucap Effendi.

"Saya ingin mengatakan format ini memang akhirnya membuat hasilnya seperti ini, tidak kita temukan."

"Walaupun saya rasa itu panelis yang nulis, tolong berikan jawaban fundamental contoh kasus, tapi enggak dapat," ujar Effendi.

Lebih lanjut Effendi menyoroti keanehan yang terjadi pada debat perdana itu.

"Tapi yang agak keliatan aneh itu, penutup pun harus diingatkan yang menyejukkan lho ya."

"Ternyata tidak menyejukkan, enggak ada kata-kata keluar menyejukkan," lanjut Effendi.

Effendi turut memberikan penilaian terkait sikap masing-masing paslon.

Ia menilai Jokowi melakukan kesalahan fatal dalam penyampaian pernyataannya, namun unggul menyerang Prabowo.

"Sebagai petahana itu harusnya mengeluarkan kalimat 'saya sudah', tetapi agak fatal, hanya keluar di pertanyaan satu dan lima, di pertanyaan lainnya malah 'kami akan', itu keliru."

"Tapi pada bagian lain, algoritma berpikir. Pak Jokowi lebih banyak menyerang bahkan di ujungnya seperti diakhiri menggulung lengan baju," jelas Effendi.

Pengamat komunikasi politik, Effendi Gazali. (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Irit Bicara selama Debat Pilpres, Maruf Amin: Presiden Harus Lebih Dominan, Saya Hanya Menambah Saja

Effendi mengungkapkan padahal yang diharapkan lebih menyerang adalah penantang, Prabowo Subianto.

"Padahal hal itu diharapkan ada pada penantang."

"Salah satu kekuatan yang muncul di malam ini di Prabowo adalah kekuatan menahan diri."

"Tidak keluar jadi Prabowo yang lepas dari konteks tertentu, jadi tidak sampai ke tujuan," ungkap Effendi.

Tak hanya capres, Effendi menilai penampilan cawapres nomor urut 01 dan 02.

"Tadi Sandi tampil lebih menggembirakan lebih santai ketimabng Ma'ruf Amin belum keluar dengan bebas," katanya.

Jadwal Debat Pilpres 2019

Berikut rincian debat capres dan cawapres yang sudah disepakati:

Debat I

Waktu: 17 Januari 2019

Lokasi: Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan

Tema: Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme

Peserta: Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Debat II

Waktu: 17 Februari 2019

Lokasi: Hotel Fairmont, Senayan

Tema: Energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, lingkungan hidup

Peserta: Calon presiden

Grafis debat pilpres 3 2019 (magang TribunWow.com/okipratiwi)

Debat III

Waktu: 17 Maret 2019

Lokasi: Hotel Sultan, Senayan

Tema: Pendidikan kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya

Peserta: Calon wakil presiden

Debat IV

Waktu: 30 Maret 2019

Lokasi: Balai Sudirman, Tebet

Tema: Ideologi, pemerintahan keamanan serta hubungan internasional

Peserta: Calon presiden

Debat V

Waktu: Belum ditentukan

Lokasi: Hotel Bidakara, Pancoran

Tema: Ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.

Peserta: Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden

(TribunWow.com/Nila/Nirmala)