Harapan kita, panelis yang ditunjuk KPU pun harusnya mengerti pentingnya sesi ini.
Ibarat pintu, ini sesi pembuka yang akan menentukan pertarungan ide di dalamnya.
Seorang presiden Republik Indonesia adalah pemimpin negara besar, ia memimpin penduduk dunia sbg negara terbesar ke-4 di dunia.
Ini negara demokrasi yang dari dalamnya harus mencuat kebesaran pikiran seperti yang dulu telah dimulai oleh pendiri bangsa kita. #YukNontonDebatCapres
Kita ingin melihat, calon2 yg memiliki kemampuan berpikir kompleks, merajut capaian2 Presiden sebelumnya, Sukarno yang kata-katanya tidak hanya menjadi energy dan inspirasi bagi rakyatnya tapi juga merubah wajah dunia, Hatta dalam administrasi negara dan visi ekonominya,
Suharto yang meletakkan perangkat kelembagaan negara modern, Habibie dengan visi tekonologinya, Gusdur dengan siasat kebudayaannya, Megawati yang memigrasi narasi negara otoriter menjadi demokratis dengan amandemen konstitusinya, SBY yang konsiten mengawal transisi demokrasi.
Penting bagi bangsa ini untuk mendengar calon pemimpinnya dalam ide2 besar.
Sebab sejatinya, pemimpin sebuah Republik adalah kombinasi dari begitu banyak ilmu dan pengalaman memimpin.
Ia datang dari kegemaran membaca dan bergaul antar bangsa dan dunia. #YukNontonDebatCapres
• Alokasi Dana APBN Membengkak, Fahri Hamzah: Bedakan Belanja Negara dan Kampanye Petahana
Di 2014, debat Capres terjebak menjadi lomba cepat tangkas, cerdas cermat atau bahkan kelompencapir.
Pertanyaannya soal singkatan dan soal teknis persoalan, ini tidak boleh berulang sebab ini bukan memilih menteri atau walikota, ini kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Apa makna dari konsep negara hukum?
Apa posisi kedaulatan rakyat dan HAM dalam hukum?
Bagaimana negara hukum itu terbentuk dan menjadi harapan?
mengakhiri korupsi dan berapa lama waktu yg diperlukan?