TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, menuliskan catatannya soal belanja APBN di masa kampanye.
Catatan itu diunggah Fahri Hamzah di laman Twitter miliknya, @Fahrihamzah, Jumat (11/1/2019).
Fahri Hamzah mengatakan, belanja APBN di masa kampanye bisa mengakibatkan ketidaknetralan pemerintah yang sekaligus petahana.
Fahri mengatakan, kebijakan fiskal jelang pemilu akan menunjukkan pola yang berbeda di tahun politik.
• Jawaban PKS saat Ditanya soal Ganti Rugi Rp30 Miliar ke Fahri Hamzah
Menurutnya, alokasi dana di tahun politik memiliki jumlah yang jauh lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya.
Ini, papar Fahri, ada hubungannya dengan kepentingan petahana dalam menghadapi pemilu.
Menurutnya, intervensi fiskal ini bisa menjadi potensi bagi petahana untuk dijadikan modal kampanye agar dapat terpilih kembali.
Fahri lantas menegas bahwa dana APBN adalah uang rakyat dan bukan milik golongan ataupun individu.
Menurutnya, eksekusi anggaran ini berpotensi untuk membuat persepsi masyarakat bahwa kerja yang dilakukan dari eksekusi anggaran adalah kerja presiden sebagai pribadi.
• Bahas Mekanisme Debat Pilpres, Jansen Sitindaon Akui Demokrat Beda Sikap dengan BPN Prabowo-Sandi
Padahal, sang presiden adalah calon presiden petahana.
Kerja seperti itu tentu dapat membuat elektabilitas seorang petahana naik.
Lebih lanjut, Fahri memaparkan empat pos anggaran yang dikategorikannya sebagai potensi dana yang bisa meraup elektabilitas dari petahana.
Empat pos itu adalah Dana Desa, Dana Kelurahan, Dana Bansos Program keluarga Harapan (PKH), dan Dana Bantuan Kemasyarakatan Presiden.
• Teror Pimpinan KPK Tak Kunjung Selesai, Said Didu: Jangan Salahkan Rakyat kalau Menduga Pelaku
Berikut kicauan lengkap Fahri Hamzah mengenai hal tersebut:
"Ijinkan saya sebelum tidur melanjutkan komentar saya soal masalah “belanja APBN di masa kampanye” yg bisa berakibat pada Ketidaknetralan pemerintah sebagai penanggungjawab pelaksanaan pemilu yang sekaligus petahan. #APBNPetahana