Pilpres 2019

Sindir TKN Jokowi-Ma'ruf yang Minta Data Ketidakadilan, Dahnil: Hukum Bukan tentang Angka Statistik

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jubir BPN Prabowo-Sandiaga Dahnil Anzar Simanjutak

TRIBUNWOW.COM - Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menyindir kubu TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang menyebut narasi soal keadilan di Indonesia harus berdasarkan data.

Dikutip TribunWow.com dari tayangan Mata Najwa 'Jelang Ronde Pertama' Trans 7, Rabu (9/1/2019) sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi Taufik Basari mengkritik BPN Prabowo-Sandiaga yang selalu membangun narasi publik tidak berdasarkan data dan menurutnya tidak berdasar fakta.

"Yang saya lihat disini ada upaya untuk membangun narasi, oleh pihak kubu 02 seolah-olah ada ketidakadilan, seolah-olah ada kriminalisasi, kenyataanya tidak begitu."

"Narasi ini yang membuat orang percaya ada kriminalisasi, ada ketidakadilan," ujar Taufik.

Taufik juga menjawabi pernyataan Dahnil mengenai jaksa tidak akan bisa bersikap netral jika dulunya berasal dari partai politik

"Tidak ada satu kasuspun bahwa ada jaksa yang diintervensi yang dulunya kader politik, ini kan narasi yang dibangun berbeda pada kenyataan. Kita kan harus membangun narasi berdasarkan data dan fakta."

BPN Sebut Ada Carut Marut Hukum di Era Jokowi, Arsul Sani Langsung Duduk Tegak dan Lepas Kacamata

Menanggapi pernyataan Taufik, Dahnil mengatakan bahwa kubunya bukan hanya bernarasi tapi juga sering menyimak keluhan masyarakat.

"Tidak bisa dinafikkan, kami punya tradisi menyimak suara publik, berpikir bersama publik, kemudian beraksi bersama publik."

"Saya pikir fenomena 212 itu adalah suara ketidakadilan yang masif didengar oleh publik, dan mereka mengepresikan dengan berkumpul di Monas," ujar Dahnil.

"Karena Hukum, bukan rasa statistik, karena hukum adalah rasa ketidakadilan publik," ungkap Dahnil.

"Ada tuduhan yang harusnya dilandaskan berdasarkan data dan fakta, bukan landasan berdasarkan nilai subyektif yang ada di kubu 02 yang akhirnya tidak bisa kita buktikan hanya berupa kalimat-kalimat dan membuat masyarakat benar padahal tidak ada tuduhan sama sekali," ungkap Taufik menanggapi ucapan Dahnil.

"Keadilan diukur dengan indeks, kita ini rasa keadilan ya, saya kira tidak ada masalah ya," tambah Ferry Mursyidan Baldan, BPN Prabowo-Sandi.

Arteria Dahlan Marah-marah ke Saleh Daulay saat Bahas Bocoran Soal Debat Pilpres: Ini Orang Halu!

Selain membahas mengenai rasa keadilan di Indonesia, Pembawa Acara Najwa Shihab juga meminta untuk menjelaskan mengenai rekam jejak Prabowo-Sandiaga untuk berkomitmen menjalankan janji dan harapan kampanye.

"Yang jelas pak Prabowo memiliki komitmen tinggi untuk menegakkan hukum, itu adil dan berkeadilan," katanya.

Menurutnya komitmen capres-cawapres kubunya telah berkali-kali disebutkan oleh Prabowo dan Sandiaga yakni menegakkan proses hukum yang adil dan berkeadilan.

Halaman
12