Tak biarkan Lukman kembali memberikan pemaparan, Fadli Zon langsung berargumen, "Itu memang usulan yang bagus, tapi kita juga punya usulan yg sama. Dan ada baiknya penyampaian visi misi itu oleh kandidat, bukan oleh timses, bukan oleh stuntman."
"ya silahkan," Lukman menjawab.
"01 sendiri kalau memang ada payungnya, kita akan melanjutkan dengan baik," tambah Lukman.
Fadli Zon pun kembali melanjutkan pemaparannya.
"Ya itu (pemaparan visi misi) seharusnya diselerenggarakan. Tapi kan yang menjadi tidak match itu tentang siapa yang menyampaikan," katanya.
Tak sepaham dengan Fadli Zon, Lukman pun langsung mencoba memberikan penjelasan.
Namun, belum sempat Lukman menjelaskan banyak, Fadli Zon kembali menginterupsi
"Begini bang Lukman, justru itu maksud saya. Kenapa harus tim yang jadi pemapar visi dan misi?" tanya Fadli.
"Ya kan itu kesepakatan sebelumnya. Itu usulan baru yang dianggap tidak setara," kata Lukman.
"nggak, bukan tidak setara," ucap Fadli.
"ini tidak setara," tegas Lukman.
"Bukan, bukan tidak setara. harusnya itu jadi kesepakatan bersama," Fadli Zon juga menjawab tegas.
Merasa perdebatan itu tak berujung. Aria Bima pun berusaha memberikan penjelasan pada Fadli.
"Begini. Saya tawarkan opsi, kalau memang mau pemaparan visi misi itu langsung dari dua kandidat, khusus untuk pemaparan visi misi, maka untuk paparan visi misi yang setiap debat ada dua sesi, itu dihilangkan."
"Kalau begitu saya setuju, jadi tiap debat kita langsung saja tarung tanpa pemaparan visi misi lagi. Ternyata juga tidak disetujui," papar Aria Bima.