Pembunuhan Siswi SMK

5 Fakta Siswi SMK di Bogor yang Tewas Ditusuk, Termasuk Murid Pintar dan Seorang Model

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adriana Yubelia Noven, siswi SMK Baranangsiang Bogor yang ditemukan tewas dibunuh dengan luka tusukan di belakang Masjid Raya Bogor, Bogor Timur, Kota Bogor

"Anaknya baik, rajin, jarang keluar rumah, pulang sekolah langsung pulang, kalau mau kemana mana juga izin dulu sama saya," ucapnya.

Kronologi Pembunuhan Siswi SMK di Bogor, Pelaku Sempat Tunjukkan Gelagat Aneh

Lia (36) pengurus kosan tempat siswi SMK Baranangsiang Kota Bogor, Andriana Yubelia Noven yang tewas dibunuh tinggal (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

2. Beberapa Kali Pria Datang ke Kosnya

Lia menjelaskan bahwa Andriana beberapa kali terlihat kerja kelompok dengan laki-laki di kosan.

Bukan di dalam kamar, namun korban dan teman laki-lakinya itu hanya bertemu di depan kosan.

"Iya hanya disini di bale, karena kan saya juga ngawasi disini dan emang enggak boleh masuk," ucapnya.

Namun tentang hubungan antara Andriana dan juga pria yang kerap datang tersebut, Lia mengaku tidak mengetahuinya.

"Iya suka ada yang datang, kalau misalkan pacar atau bukan enggak tau tapi suka ada yang datang."

"Kalau dibilang pacar karena mungkin terlihat dekat, berdua kadang satu orang yang datang."

"Ada satu sekolahan ada juga yang dari sekolahan lain, iya suka belajar kerja kelompok disini," katanya.

Video Detik-Detik Pembunuhan Siswi SMK di Bogor, Pelaku Tunggu Korban dan Langsung Tusuk

teman-teman siswi SMK yang tewas dibunuh di Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor mulai mendatangi ruang forensik RS PMI (TribunnewsBogor.com/Sachril Agustin Berutu)

3. Sang Paman Akui Korban Tidak Punya Musuh

Paman korban, Triono (46) mengaku kaget dengan kondisi yang dialami oleh Andriana.

"Saya pas dengar kabar langsung berangkat. Posisi saya saat itu masih bekerja, ini masih memakai celana kerja saya," katanya, di RS PMI Kota Bogor, Selasa (8/1/2019).

Triono menjelaskan bahwa Andriana sudah dianggap sebagai anaknya sendiri.

Ia juga mengaku sempat merawat korban saat masih kecil.

"Saat SD dibawa sama orangtuanya untuk sekolah di Bandung. Saat SMA baru di Bogor," terangnya.

Halaman
1234