"Biar publik tahu, mohon dipublikasikan siapa-siapa saja anggota @KPU_ID saat ini," kicaunya.
Lebih lanjut, Said Didu juga menyarankan capres-cawapres membuat pertanyaan sendiri untuk kemudian dijawab sendiri.
"Karena pertanyaan dari @KPU_ID akan dibocorkan ke para calon, agar lebih joss lagi, minta saja capres/cawapres sekalian buat pertanyaan buat dirinya sendiri dan yang jawab adalah timsesnya. Kalau mau gila - jangan tanggung," cuit Said Didu.
• Keseruan AHY dan sang Istri Saling Lempar Gombalan, Annisa Pohan: Gue Geli Banget
Tanggapan KPU
Sehari berselang, Senin (7/1/2019), kicauan Said Didu mendapatkan respon dari akun @KPU_ID.
"Terkait kisi-kisi debat, semua sudah sesuai kesepakatan dengan kedua tim kampanye paslon, karena yang penting bagi publik adalah gagasan, visi misinya.
Tiap segmen, ada metode setengah tertutup, paslon diberikan 5 soal, diundi dan diambil salah satu (jadi paslon bukan dikasih tahu soal yang pasti ditanyakan)," papar akun KPU.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Ketua KPU, Arief Budiman, menjelaskan satu di antara alasan pemberian kisi-kisi pertanyaan ke kandidat debat capres dan cawapres.
Kisi-kisi yang diberikan sebelum debat digelar itu diberikan agar tidak ada kemungkinan paslon diserang dengan pertanyaan yang tak relevan.
"Kami tidak ingin ada paslon yang istilahnya dipermalukan atau diserang karena persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang sangat-sangat teknis, tidak substantif," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
Ia menambahkan, KPU sebagai penyelenggara pemilu berharap bisa menjaga martabat kedua paslon.
• Dengar Ceramah Megawati, Fahri Hamzah Usul Tema Debat: Jadikan Ini Materi Wajib
Selain tidak ingin ada yang dipermalukan, alasan lain ialah bercermin dari debat yang telah terselenggara sebelumnya.
Pada debat sebelumnya, paslon seringkali mendapat pertanyaan yang sangat teknis dan dirasa tidak penting.
Pertanyaan itu diduga hanya untuk menjatuhkan paslon tertentu.
"Tujuan utama kampanye adalah menyampaikan visi-misi program kepada masyarakat sehingga masyarakat tahu paham dan menggunakan referensi itu sebagai cara dia untuk menentukan pilihannya," ujar Arief. (TribunWow.com)