Masyur menceritakan, buku itu menjelaskan tentang wahyu dan pengalaman Mirza Ghulam Ahmad saat mendapat wahyu.
Buku setebal 750 halaman ini pertama kali diterbitkan dalam bahasa Urdu, dan sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa lain, seperti bahasa Inggris dan Arab.
Jamaah Ahmadiyah merupakan kelompok minoritas dalam Islam yang banyak mengalami persekusi dan diskriminasi.
• Ditanya Mau Jadi Ustaz atau Politisi, Haikal Hassan Hela Nafas hingga Minta Minum
Komnas Perempuan menemukan ada 33 kebijakan yang diskriminatif terhadap jemaat Ahmadiyah yang tersebar di 17 kabupaten, 10 kota, dan 6 provinsi. Sebagian besar ditemukan di Jawa Barat.
Sepanjang tahun 2018, terjadi berbagai tekanan dan persekusi terhadap Ahmadiyah, termasuk kekerasan yang dialami jemaah mereka di Lombok.
Aksi pembubaran acara peluncuran buku ini menjadi catatan pelanggaran pertama di tahun 2019 dalam hal kebebasan hak sipil dan politik di Kota Bandung.
Di penghujung tahun lalu, terjadi penyitaan buku-buku yang dinilai kiri atau mengandung paham komunis, di Jawa Timur.
Aksi intoleransi lain yang terjadi baru-baru ini, adalah perusakan belasan makam Kristen di pekuburan di Magelang, dan sebelumnya larangan doa penguburan secara Kristen dan pemotongan nisan salib dari kayu saat penguburan seorang warga Kristen di sebuah pemakaman umum di Yogyakarta.
Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul: Puluhan orang bubarkan acara Ahmadiyah di Bandung, panitia 'pasrah', polisi bantah 'mendampingi' massa