Pilpres 2019

Tanggapi Ucapan Hasto Kristiyanto soal Hoaks Surat Suara Tercoblos, Andi Arief: Saya Imbau Dicek

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen PDIP Hato Kristyanto dan Sekjen Demokrat Andi Arief Ribut Soal surat suara tercoblos.

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief memberikan komentarnya soal pernyataan dari Sekjen PDIP, Hasto Kristyanto.

Diketahui, Hasto sebelumnya menanggapi kasus berita hoaks soal surat suara tercoblos yang beredar luas.

Dalam komentarnya itu, Hasto tidak menanggapi kasus yang beredar, namun dirinya lebih menyoroti Andi Arief yang ngetwit soal surat suara tercoblos itu.

Dilansir dari laman Twitetrnya @AndiArief__ Kamis (3/1/2019), ia menyebutkan bahwa Hasto Kristyanto tidak bisa membaca twit nya soal kasus itu dengan baik dan benar.

Andi kemudian meminta agar Hasto membaca cuitan dari Andi Arief secara jelas.

Ia juga mengungkapkan bahwa cuitan yang dituliskannya bukan untuk menyebarkan berita hoaks, namun untuk memberikan imbaun kepada pihak terkait soal berita yang beredar itu.

"Hasto Sekjen PDIP buta huruf.

suruh baca tuit saya dengan jelas.

Saya menghimbau supaya dicek.

Karena isu itu sudah dari sore muncul.

Bahkan Ketua KPU sendiri mengakui dia mendapat kabar dari sore.

KPU beegerak setelah himbauan saya." tulisnya.

Tak hanya itu, Andi Arief juga mengomentari pernyataan dari beberapa pihak yang akan melaporkannya ke pihak berwajib.

Ketua KPU Laporkan Penyebar Hoaks Surat Suara Telah Dicoblos: Kali Ini Luar Biasa dan Berlebihan

Ia kemudian menanyakan sikap dari aparat hukum berkaitan dengan cuitannya soal surat suara yang tercoblos itu.

"Silahkan saja kalau Saya mau dilaporkan, tinggal aparat hukum mau berfihak pada Hasto Sekjen PDIP yang buta huruf membaca tuit saya,

Atau berfihak pada saya yg ingin menyelamatkan pemilu supaya jurdil" jelasnya.

Melalui cuitannya itu, Andi Arief juga mengaku heran soal langkah yang ingin diambil beberapa pihak soal adanya berita hoaks surat suara tercoblos.

Padahal menurut Andi, cuitannya itu justru untuk membantu pihak KPU agar cepat menyelesaikan kabar bohong yang beredar.

Cuitan Andi Arief menanggapi kabar hoaks soal surat suara tercoblos (Twitter @AndiArief__)

"Kalau Saya mengingatkan aparat supaya cepet bertindak malah dipolisikan lucu bener negeri ini.

Bayangkan KPU yg sudah dari sore menerima info baru tergerak mengecek setelah tuit saya.

Hoak bisa terjadi kalau tidak ada kecepatan reaksi." terang Andi Arief.

Kubu Prabowo-Sandi Sebut Kabar Hoaks Surat Suara Tercoblos Justru Untungkan Pihak Jokowi-Maruf

Sebelumnya, Andi Arief mengetwit soal adanya berita surat suara tercoblos melalui akun twitternya.

Namun beberapa saat setelah cuitannya tersebut mendapatkan respon dari banyak pihak, Andi Arief mengungkapkan bahwa cuitan tersebut tidak sengaja terhapus.

Kicauan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief soal adanya surat suara tercoblos sebanyak 7 kontainer. ((TWITTER.COM/ANDIARIEF_))

Kabar tersebut sebelumnya juga telah beredar melalui pesan singkat WhatsApp dan juga mulai dipertanyakan melalui akun media sosial Facebook.

Selain itu, sebuah rekaman yang berisi soal informasi surat suara tercoblos juga muncul di masyarakat dikutip dari Kompas.com.

Rekaman itu berisi suara seorang lelaki yang menyatakan:

"Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun.

Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi.

Itu kemungkinan dari Cina itu. Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1.

Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu.

Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso.

Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya."

Tulisannya soal Isu 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Dipolisikan, Andi Arief: Lucu Benar Negeri Ini

Tanggapan Hasto Kristyanto

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi kabar bohong adanya 7 kontainer berisi surat suara yang telah tercoblos.

Bukan melihat kasusnya, namun Hasto lebih menyoroti pada cuitan yang dibuat oleh Andi Arief.

Menurutnya, cuitan tersebut merupakan suatu bentuk provokasi.

"Pernyataan saudara Andi sangat provokatif, cermin kekerdilan jiwa, mental prejudice, dan sangat berbahaya. Pernyataan jalanan tanpa dasar tersebut sudah memenuhi delik hukum untuk dipersoalkan," ujar Hasto dalam keterangannya, Kamis (3/1/2019) dikutip dari Kompas.com.

Hasto mengingatkan agar Andi bahwa saat ini adalah tahun 2019, sehingga jangan berhalusinasi terjadi kecurangan masif seperi tahun 2009.

"Ketika pimpinan KPU saat itupun ditawari masuk ke jajaran teras elite kekuasaan. Jadi simpan seluruh skenario berpikir curang dengan referensi masa lalu," jelasnya.

"Kami berharap agar apa yang dilakukan oleh saudara Andi Arief yang mencoreng keadaban politik di awal tahun, tidak terjadi lagi," tukas Hasto.

Tanggapan Sejumlah Tokoh soal Hoaks Surat Suara Tercoblos yang Sempat Buat Panik KPU

Hasto Kristiyanto - Sekjen PDIP (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

Andi Arief Akan Diperiksa

Kabareskrim Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto memastikan bahwa pihaknya akan menindak semua pihak yang terkait kasus penyebaran berita hoaks surat suara tercoblos.

Melalui keterangannya, pihak kepolisian akan memanggil politikus Partai Demokrat, Andi Arief terkait kasus tersebut.

"Semua pihak yang berkaitan dengan beredarnya isu pasti akan dilakukan proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, siapapun dia," ujar Arief di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2019).

Selain itu, Arief Sulityanto mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi sejak Rabu (2/1/2019) malam dan akan melakukan identifikasi rekaman yang beredar.

Arief Sulistyanto meminta semua pihak untuk melaporkan segala informasi yang berkaitan dengan informasi surat suara itu.

"Dari tadi malam sudah investigasi, saya juga dapat info dari teman-teman media juga. Masih diidentifikasi, kalau teman-teman tahu itu siapa, lapor kepada saya, segera saya dalami," tegasnya dikutip dari Tribunnews.com.

Mahfud MD hingga Rachland Nashidik Tanggapi Kabar Hoaks Surat Suara 7 Kontainer yang Dicoblos

Semua pihak yang memang terlibat akan langsung dipanggil oleh pihak kepolisian tidak memandang latar belakang dari orang tersebut.

"Ya akan dipanggil, identifikasi semua. Proses hukum juga akan tetap berjalan sebagaimana mekanisme yang ada.

Pasti semua yang ingin melakukan kekacauan akan kita selesaikan. Siapapun yang berkaitan dengan masalah ini akan kita mintai keterangan. Siapapun ya siapa saja,

Ada di UU ITE Pasal 27 yang diterapkan, kemudian cara melakukannya, kita lihat juga di UU Pemilu, nanti kita terapkan pasal yang tepat sehingga tidak lepas dari jeratan hukum," imbuh dia.

Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief (Capture Youtube Kompas TV)

KPU dan Bawaslu Cek Kebenaran Kabar

Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) selaku lembaga pemilu tak ingin kecolongan dan segera melakukan pengecekan.

Kedua lembaga itu melakukan pengecekan di Kantor Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, di Jakarta Utara, Rabu (2/1/2019) malam.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), RI Arief Budiman menuturkan isu yang beredar kontainer surat suara itu berasal dari Tiongkok atau Cina, dikutip dari TribunJakarta.

"Kedatangan kontainer itu di sini. Isunya ada dari Tiongkok, makanya kita nanti lihat," ujar Arief Budiman di lokasi malam ini.

Mendampingi Arief Budiman, hadir pula komisioner KPU RI lainnya seperti Ilham Saputra dan Viryan Azis dan dari Bawaslu diwakilkan Muhammad Afifuddin dan Rahmat Bagja.

"Melakukan pengecekan klarifikasi terhadap isu yang beredar mulai tadi siang terkait dengan tujuh kontener dari Cina yang dikabarkan di dalamnya ada 10 juta surat suara dan katanya sudah ada coblosannya (paslon) nomor 01."

"Kabarnya juga sudah disita oleh KPU. Dilakukan temuannya oleh salah satu marinir dari TNI AL, jadi di berita-berita yang beredar seperti itu," beber Arief Budiman seusai berunding bersama pihak otoritas pelabuhan, Kamis (3/1/2018) dini hari.

 (TribunWow.com)