Kabar Tokoh

Catatan Akhir Tahun Fadli Zon di Bidang Pertanian: Tak Memiliki Konsep dan Konsistensi yang Jelas

Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon

8) Sebaliknya, jika orientasinya adlh kemakmuran petani produsen, berarti kita hrs memberikan ruang toleransi yg cukup bagi petani untuk mendapatkan insentif. Jangan tiap kali petani mendapatkan harga bagus, langsung ditutup dgn impor.

9) Jikapun impor pangan tdk bisa dihindari, tetap saja ada satu prinsip yg tdk boleh dilanggar oleh sebuah negara agraris, yaitu jangan sampai impor itu merugikan petaninya sendiri. Inilah yg tdk sy lihat dijalankan oleh pemerintahan Presiden @jokowi.

10) Dalam kasus impor gula, misalnya, tahun ini pemerintah telah menerbitkan izin impor sebesar 3,6 juta ton GKR (Gula Kristal Rafinasi). Jumlah izin tsb sangat aneh, sebab kebutuhan industri makanan dan minuman dalam negeri kita hanyalah sebesar 2,4 hingga 2,5 juta ton GKR sj.

11) Ujungnya, kebijakan tsb merugikan para petani tebu kita. Menurut sy, sbg negara agraris, orientasi pembangunan mestinya kemakmuran petani. Kegairahan produksi, melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi, hrs didesain sbg konsekuensi adanya rangsangan insentif bagi petani.

Pakar Asing Prediksi Kemungkinan Tsunami Susulan di Selat Sunda, Fadli Zon: Peringatan yang Nyata

12) Maksudnya, jika petani produsen mendapatkan insentif menarik, dari pengalaman sejarah, produksi komoditas otomatis akan bertambah kok.

13) Masalahnya, bgmn kita meningkatkan insentif bagi petani? Sy melihat, di sinilah kita perlu meningkatkan ‘human capital’ petani, terutama terkait kemampuan entrepreneurship mereka.

14) Petani kita harus dididik bukan hanya mengenai teknik dan teknologi baru pertanian, yang bersifat ‘on farming’, melainkan jg strategi usaha tani, yg bersifat ‘off farming’.

15) Pemerintah hrs memberdayakan kembali para penyuluh pertanian. Para penyuluh hrs diberdayakan dgn perspektif baru, penyuluhan usaha tani. Kita hrs mengubah perspektif pembangunan pertanian dari orientasi subsisten mnjd orientasi komersial. Petani hrs dididik mnjd pengusaha.

 

16) Tugas pemerintah, selain memberikan penyuluhan dan pelatihan, adlh menciptakan ekosistem bisnis pertanian yang kondusif, baik di level input maupun di level output.

17) Di level input, misalnya, penting sekali Pemerintah memberikan subsidi. Misalnya di bidang peternakan, krn konsumsi daging kita masih rendah, maka Pemerintah harus memperhatikan betul industri peternakan.

18) Menurut data yg sy pegang, tingkat konsumsi daging kita memang masih tergolong rendah, hanya 11,6 kilogram per kapita per tahun.

19) Jangan jauh-jauh membandingkan konsumsi daging kita dgn Amerika dan Australia, yg masing2 mencapai 120 kg dan 111 kg per kapita per tahun, krn angka konsumsi kita masih jauh di bawah negara2 tetangga.

Komentari Penyegelan Baliho Tsamara Amany, Fadli Zon Minta Transparan soal Donatur

20) Negara2 tetangga seperti Malaysia, yg konsumsinya mencapai 52,3 kg, Filipina yg konsumsinya mencapai 33 kg, atau bahkan Thailand yang konsumsinya mencapai 25,8 kg.

21) Ada dua isu knp konsumsi daging kita msh rendah, yaitu harga dan masalah ketersediaan. Untuk menutupi dua persoalan itu, hrs ada subsidi bibit ternak sapi n domba, atau kambing, untuk menggiatkan kembali peternakan rakyat, tentunya mendukung peternakan berskala industrial.

Halaman
123