Breaking News:

Terkini Daerah

Jelaskan Penyebab Gelombang Laut Tinggi di Manado, Sutopo: Tidak Ada Tsunami

Sutopo menjelaskan penyebab terjadinya gelombang pasang di Manado, terjadi karena faktor cuaca, tidak ada tsunami

Penulis: Rinjani Alam Pratiwi
Editor: Wulan Kurnia Putri
Instagram/@sutopopurwo
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap penyebab terjadinya gelombang laut tinggi di Manado, Kamis (27/12/2018).

Dikutip dari akun Twitter @Sutopo_PN pada Jumat (28/12/2018), Sutopo menyebutkan penyebab terjadinya gelombang laut tinggi tersebut adalah karena faktor cuaca.

Ia mengatakan bahwa tidak ada tsunami yang terjadi.

Menurut Sutopo, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan, gelombang tinggi lebih dari 4 meter pada Jumat (28/12/2018) akan terjadi dibeberapa titik.

Diantaranya, Samudera Hindia Selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, Perairan Utara Kepulauan Nias, dan Laut Natuna Utara.

Dalam video yang diunggah Sutopo, terjadi gelombang air laut yang tinggi, tetapi masih ada orang yang berada ditepi pantai tersebut.

Status Gunung Anak Krakatau Naik Jadi Siaga Level III, Sutopo: Warga Dilarang Aktivitas Radius 5 Km

Terlihat beberapa orang justru mengabadikan momen terjadinya gelombang pasang tersebut.

Dilansir oleh TribunWow.com dari Kompas.com, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror memperkirakan puncak angin kencang dan gelombang tinggi di Sulawesi Utara akan terjadi pada hari Jumat (28/12/2018) pukul 23.00 WITA malam.

"Beberapa hari ke depan masih ada gelombang tinggi dan angin kencang. Untuk wilayah Sulawesi Utara, hari ini tanggal 28 Desember 2018 memang puncaknya," ucap Ricky.

Lantas, ia mengatakan pada Sabtu (29/12/2018), gelombang tinggi agak melemah.

Hujan Lebat dan Banjir di Pandeglang, Sutopo: Ini Sebabkan Gangguan Proses Evakuasi Korban

"Nanti tanggal 30 gelombang tinggi dan angin kencang ada di posisi paling bawah, terus dia akan naik lagi. Tapi tidak setinggi hari ini," ungkap Ricky.

"Kalau sekarang itu gelombang signifikannya atau rata-rata 2,5 meter. Gelombang maksimum bisa dua kali dari gelombang signifikan, sampai 4 atau 5 meter," imbuh dia.

Ricky menyebutkan, puncak gelombang signifikan hari ini diprediksi terjadi pada pukul 23.00 WITA.

"Sebentar itu memang agak tinggi, tapi itu puncaknya. Sabtu subuh turun, paling rendahnya itu ditanggal 31 Desember pukul 05.00 Wita pagi. Dari situ dia naik lagi sedikit demi sedikit.

Namun, kenaikannya hanya sampai 1,5 meter. Itu gelombang rata-rata. Maksimum sampai 3 meter. Satu Januari 2019 itu dia agak konstan. Dia main di 1,9 meter sampai 1 meter, sampai di tanggal 3 Januari. Tanggal 4 Januari dan seterusnya kami akan update lagi," tambah Ricky.

Penanganan Tsunami di Banten dan Lampung, Sutopo: Belum Semua Desa dapat Tertangani

Ricky juga mengimbau nelayan yang melaut dengan kapal GT kecil agar berhati-hati, terutama pada malam hari.

"Kapal-kapal nelayan kalau bisa ditahan dulu jangan dulu melaut. Untuk larangan, kami tidak pernah memberikan larangan untuk melaut, hanya imbauan untuk sekiranya dapat memperhatikan informasi cuaca sebelum melaut," kata dia.

(TribunWow.com/ Rinjani Alam)

Tags:
ManadoSutopo Purwo Nugrohotsunami
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved