Erupsi Gunung Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau Siaga III dan Berpotensi Tsunami, Ini Imbauan bagi Masyarakat di Sekitarnya

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Status Gunung Anak Krakatau meningkat jadi level III (siaga) hari ini, Kamis (27/12/2018), terdengar suara dentuman beberapa kali.

"Apalagi kan keramik rumah saya putih, jadi kelihatan banget," ucap Wati, warga Cilegon.

Fakhri Husaini Ungkap Alasan PSSI Tak Mau Datang Bahkan Melarangnya Hadir di Mata Najwa

Diberitakan sebelumnya, disampaikan laporan MAGMA Indonesia pihaknya telah mengamati Gunung Anak Krakatau sejak Rabu (26/12/2018) pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, dikutip dari Tribunnnews.

Dan dari pengamatan KESDM, Badan Geologi, dan PVMBG, tercatat adanya tremor terus menerus dengan amplitudo 8-32 mm.

Pascabencana Tsunami Selat Sunda, Kominfo Sebut 99,1% Layanan Telekomunikasi Sudah Pulih

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono unggah video penampakan Gunung Anak Krakatau keluarkan lava pijar disertai petir menyambar, Kamis (27/12/2018). (Dokumentasi Polairud Polres Lamsel/ tribun lampung)

Suara dentuman juga beberapa kali terdengar di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau.

Kepala Humas BNPB, Sutopo membagikan sebuah video yang menunjukkan alat pencatat kegempaan Gunung Anak Krakatau.

"PVMBG menaikkan Status Gunung Anak Krakatau dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III),

Dengan zona berbahaya diperluas dari 2 kilometer menjadi 5 kilometer.

Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 5 kilometer dari puncak kawah," tulis Sutopo, Kamis (27/12/2018).

Cerita Syapujih, Nelayan Korban Selamat dari Bencana Tsunami Selat Sunda, 16 Jam Berada di Lautan

Selain itu unggahan juga dirilis oleh Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, yang mengunggah sebuah video yang menunjukkan aktivitas Gunung Anak Krakatau melalui akun Twitter miliknya.

Video tersebut diambil dari pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Dalam video Daryono tersebut, tampak petir beberapa kali menyambar di dekat Gunung Anak Krakatau yang tengah mengeluarkan lava pijar.

"Memantau GAK (Gunung Anak Krakatau) dari Bakauheni," tulis Daryono.

Sementara sebelumnya, adanya aktivitas Anak Gunung Krakatau menyebabkan tsunami Selat Sunda yang menerjang pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan, pada Sabtu, (22/12/2018) malam.

Dilansir TribunWow.com dari TribunLampung, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan per Rabu (26/12/2018) pukul 13.00 WIB, data korban meninggal bertambah menjadi 430 orang.

"Update H+4, pada hari ini, Rabu 26 Desember 2018, tercatat total 430 korban meninggal," ujar Sutopo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).

Selamat Dari Bencana Tsunami, Ifan Seventeen Ucapkan Terimakasih Kepada Organisasi Ini

Halaman
123