"Saya juga tidak bodoh-bodoh banget yang bagus di PSSI juga tidak mungkin saya bilang tidak baik," kata dia.
Fakhri memaparkan, sebelum hadir di acara Mata Najwa, memang ada sejumlah pihak yang menghubungi Fakhri dan meminta agar ia tak muncul di televisi.
Namun, ia tak menghiraukannya dan tetap datang menjadi pembicara tamu di Mata Najwa.
• Perdana! Satgas Mafia Bola Tangkap Johar Lin Eng yang Diduga Mafia Pengaturan Skor, Ini Sosoknya
"Ada perbedaan pendapat yang tajam, dan saya mengakui itu. Contoh, saya dilarang-larang datang ke Mata Najwa," kata Fakhri kepada wartawan, Rabu (26/12/2018).
Menurutnya, ada tiga orang yang menelpon dan memintanya tak hadir di acara itu, sebelum berangkat.
"Yang terakhir telepon dan panjang itu Sekjen (Ratu Tisha). Hampir satu jam telepon," ungkapnya.
Namun, Fakhri nekat hadir kesana.
Menurut Fakhri, dirinya memiliki tanggung jawab untuk kebaikan sepak bola Indonesia.
Lebih lanjut, Fakhri merasa pernyataannya di acara tersebut tak ada satu pun yang dengan sengaja memojokkan PSSI.
"Dan faktanya kemarin saya tidak menyerang PSSI. Mungkin satu-satunya yang dianggap menyerang itu karena salah satu dari dua Exco itu tidak kenal Vigit Waluyo tapi saya kenal, itu dianggap beda," ujar Fakhri.
Sementara itu, ada sejumlah tafsiran baru soal dirinya tak lagi jadi pelatih timnas Indonesia ada kaitannya dengan kehadiran dan pernyataan-pernyataan Fakhri di Mata Najwa.
Beberapa waktu lalu, PSSI menunjuk nama-nama yang akan menjadi pelatih timnas Indonesia.
Namun, tak ada nama Fakhri disana.
Padahal, seperti diketahui, Fakhri Husaini sudah menorehkan prestasi baik bagi sepakbola Indonesia, setidaknya pada periode 2017-2018.
Selain Piala AFF U-16 2018, Fakhri juga mempersembahkan piala dari ajang Thien Phong Plastic 2017 dari Vietnam dan Jenesys Cup yang dihelat di Jepang.