Cerita lain soal Aa Jimmy juga disampaikan oleh Paman Aa Jimmy, Adas.
Ia mengaku sedih dan tidak menyangka bencana yang tak terduga tersebut merenggut nyawa keponakannya.
• Humas BNPB Sutopo Ungkap Alasan Tsunami di Banten dan Lampung Tidak Terdeteksi
Ditemui di kediamannya di Gang Bu Dioh, Kelurahan Husein, Kecamatan Jatayu, Bandung, ia menceritakan keluhan Aa Jimmy sebelum bertolak ke Anyer.
“Dia cerita, ‘Ini ada milik, pengen ke Anyer, sebenarnya mah males, capek, tapi gimana lagi, kerjaan’,” kata Adas, Minggu (23(12/2018).
Saat video call dengan keponakannya, Aa Jimmy bahkan sempat bercanda tentang hal yang sama.
“Ke keponakannya, waktu mau pergi ke Anyer, ‘Sok aja bawa main (anak-anak), om sudah capek,” ujar Adas dikutip dari Tribunnews.
Update Terkini Pasca Tsunami
Dari rilis yang diterima TribunWow.com dari Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Senin (24/12/2018), penanganan darurat terus dilakukan di daerah yang terdampak tsunami di Selat Sunda.
"Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga 24/12/2018 pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi."
"Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak," ungkap Sutopo.
Korban dan kerusakan ini terdapat di 5 kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain.
Kemungkinan data korban dan kerusakan masih akan bertambah mengingat belum semua berhasil didata. Pendataan masih terus dilakukan oleh petugas.
Dari 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang tersebar di 5 kabupaten terdampak.
"Di Kabupaten Pandeglang tercatat korban 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 hotel dan vila rusak, 60 warung makan dan toko rusak, 350 perahu/kapal rusak, dan 71 unit kendaraan rusak," imbuhnya.