"Makanya kapal-kapal pada mepet semua, karena gelombang tinggi itu. Kan rumah yang jebol itu kehantam kapal motor," tuturnya.
Lanjut Rusja, sebagian warga saat ini mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
"Ya ada sebagian yang masih ngungsi dan ada yang sudah balik. Ya namanya gelombang tinggi, siapa yang gak takut," tandasnya.
Kehilangan Anak
Takut air pasang tinggi, warga Bandar Lampung maraton untuk mencapai dataran yang lebih tinggi.
Yuli (40), warga Gudang Lelang, Telukbetung, nekat lari menyelamatkan diri saat mendengar suara gemuruh.
"Semalam jam setengah sepuluh, ada suara gemuruh saya langsung lari dari Gudang Lelang sampai Masjid Al-Furqon ini. Gak kerasa saking takutnya," ungkapnya, Minggu, 23 Desember 2018.
• Istrinya Hilang di Hari Ulang Tahun, Ifan Seventeen: Aku Mau Ucapin Langsung, Cepet Pulang Sayang
Yuli pun mengaku sudah tidak bisa berpikir jernih lagi.
Yang ada dalam pikirannya hanya lari ke tempat yang tinggi.
"Yang penting aman dulu. Barang-barang gak diurusi. Yang penting selamat badan dulu. Sampai ini saya belum kumpul sama anak saya. Satu hilang ke mana saya gak tahu," sebutnya.
Yuli pun semakin galau lantaran Pemerintah Kota Bandar Lampung meminta warga pulang ke rumah.
"Ini disuruh pada pulang. Padahal, tadi pagi cuaca masih serem. Takut saya, masih trauma suara gemuruh," tandasnya.
Hal senada diungkapkan Ayu (38).
Ia merasa serbasalah jika harus pulang ke rumahnya di Gudang Lelang.
"Saya bingung kalau balik. Takut karena ombaknya gak seperti biasanya," tukasnya.