TRIBUNWOW.COM - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyambangi kediaman Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) di Jalan Kuningan Timur VII, Setiabudi, Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Prabowo yang tiba sekitar pukul 15.00 WIB menggelar pertemuan tertutup selama kurang lebih tiga jam.

Usai Maghrib keduanya baru memberikan pernyataan bersama kepada media.

SBY mengatakan pertemuannya dengan Prabowo untuk membahas sinergitas antara Demokrat dan Gerindra menjelang pemungutan suara Pileg dan Pilpres 2019.

Sinergitas perlu dilakukan karena Pileg dan Pilpres berlangsung berbarengan.

• SBY Bahas Pemberitaan Media di Pertemuannya dengan Prabowo: Yang Jadi Berita Justru Serang Menyerang

"Tujuan melakukan sinergi untuk ikhtiar memenangkan perjuangan politik baik Pileg maupun Pilpres. Kami berdua menyadari dua-duanya penting," kata SBY.

Dalam pertemuan tersebut SBYmengatakan bahwa dirinya dengan Prabowo memiliki kesamaan pandangan bahwa dalam Pemilu mendatang, baik Pileg maupun Pilpres sama pentingnya.

"Kami tentu ingin Prabowo menang dalam Pilpres tapi baik Demokrat maupun juga Gerindra ingin sukses, memiliki suara yang makin besar di parlemen kita. Oleh karenanya diperlukan sinergi yang baik, koordinasi yang baik dan kerja sama yang baik pula untuk memenangkan pemilu 2019," katanya.

Sementara itu Prabowo mengatakan sangat berterima kasih telah diundang oleh Presiden ke 6 RI tersebut.

Menurutnya, sambutan keluarga Ketua Umum Demokrat itu sangat hangat.

• Prabowo-SBY Bertemu, Dahnil Anzar: Anda Bayangkan 2 Jenderal kalau Sudah Bertemu Apa yang Terjadi?

Ia disuguhi nasi bakar cakalang, yang merupakan makan favoritnya.

"Kita juga dihidangkan nasi bakar cakalang, intelijen pak SBY bagus, itu adalah satu favorit saya juga. Saya terima kasih beliau senior saya," katanya.

Prabowo mengatakan selama ini partainya dan Demokrat tengah disibukkan menghidupkan mesin partai. Sehingga, tampak jarang bertemu atau berkomunikasi.

Menurutnya menghidupkan mesin partai tidaklah mudah karena luasnya Indonesia dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung.

"Saya tegaskan di sini kota menghadapi marathon, ini sudah berjalan hampir 4 bulan, negara kita sangat besar rakyat kita sangat besar, membangun mesin partai tidak mudah sehingga bulan-bulan pertama partai berusaha menghidupkan kembali mesin partai. Karena kita menghidupkan mesin dalam kondisi ekonomi sulit, tidak dalam kekuasaan, ini perjuangan yang tidak ringan,"katanya.