"Saat itu saya dan ayah saya mengeluarkan Rp 300-400 juta."
• Memohon pada Kapolri dan Menpora, Manajer Persibara Banjarnegara: Ini Bukan Mafia Kecil Pak
Lasmi menuturkan uang itu untuk biaya operasional, namun ia tak mengerti hitungan Mr T dan Esko PSSI Pusat yang bernama Papat Yunisal.
Sebelumnya, ayah Lasmi, Budhi Sarwono, yang merupakan Bupati Banjarnegara menuturkan uangyangia keluarkan untuk permainan pengaturan skor tidak sedikit.
Budhi membeberkan, dalam jangka enam bulan, ia telah mengeluarkan uang sebesar Rp 1,3 miliar.
"Kalau dicatat semua saya sudah keluar duit sudah Rp 1,3 miliar. Dalam jangka 6 bulan," pungkas Budhi.
• Diisukan Terlibat Pengaturan Skor, Akun Instagram Maman Abdurrahman Diserbu Suporter Indonesia
Transaksi bukti
Budhi beserta Lasmi juga memperlihatkan bukti transfer yang mereka miliki terkait uang pertandingan hasil bola.
Dalam tayangan itu, tampak ada beberapa nama yang telah mendapat uang dari Budhi dan Lasmi, pada sejumlah pertandingan.
Di antaranya, Bang Mansur (nama samaran), Mbah Putih (nama samaran Komdis PSSI pusat), Pak Johar, Dessy, Wasit, dan untuk akomodasi seperti hotel, pertemuan wasit dan lain sebagainya.
Jadwal yang memiliki bukti transaksi uang itu yakni Banjarnegara vs Kediri, Komite Kompetisi PSSI, dan Kediri vs Banjarnegara.
Pada bukti transaksi itu tertulis pengeluaran keseluruhan untuk Liga 3, yakni Rp 237 juta, dan untuk Porprov Rp 105 juta.
Dengan total Rp 342 juta.
Lasmi menuturkan uang itu di transferkan ke nama Mbah Pri, Priyanto, namun ia tak mengerti nama asli pemilik nomor rekening.
• Wasit Liga 3 Ungkap Jumlah Suap dan Ciri Laga dalam Pengaturan Skor
Tanggapan Ketum PSSI dan Kapolri
Menanggapi adanya pengaturan skor, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi, mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan khusus untuk permainan sisa pertandingan.