Kabar Tokoh

Soal Perusakan Atribut Partai Demokrat, Andi Nurpati: Andai Pak SBY Perempuan, Sudah Menangis Dia

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY meninjau atribut Partai Demokrat yang dirusak di Riau pada Sabtu (15/12/2018).

TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat Andi Nurpati mengaku sedih mengetahui atribut partainya dirusak sejumlah orang tak dikenal.

Hal tersebut disampaikan Andi di acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang tayang di tvOne, Minggu (16/12/2018).

Andi mengaku ikut merasakan bagaimana kesedihan yang dialami Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas peristiwa tersebut.

"Seandainya Pak SBY perempuan, sudah menangis dia itu, keluar air matanya," ucap Andi Nurpati.

Tegaskan Tak Terlibat Perusakan Atribut Demokrat, Timses Jokowi: Dalam Kepentingan Apa Kita Begitu?

Ia mengakui belum pernah melihat SBY yang begitu sedih menanggapi suatu hal.

"Belum pernah kami melihat beliau berkaca-kaca dalam hal apapun, tapi kali ini beliau sangat sedih dan merasa terinjak-injak harga dirinya, dan juga partainya pasti, bukan hanya pribadi beliau," papar Andi.

Menurutnya, hal seperti ini harusnya tak pernah terjadi.

Ia mengaku tak habis pikir atas apa yang menimpa partainya itu.

"Apa kesalahan atribut dan baliho itu? Silakan yang lain pasang juga boleh kok," ungkapnya.

Sebelumnya, di kesempatan yang sama, Andi mengatakankan bahwa seorang pelaku sudah tertangkap.

Menurut Andi, dari keterangan pelaku, diketahui bahwa orang yang melakukan perusakan atribut itu adalah oknum yang terorganisir.

Kapitra Ampera Berencana Laporkan SBY, Ferdinand Hutahaean: Kami Anggap Lucu-lucuan Saja

"Berdasarkan keterangan yang kita dapat dari video terhadap salah satu pelaku tadi, itu mereka terorganisir dengan baik, kalau orangnya sampai 35, sangat teroganisir menurut saya," ujarnya.

"Bahkan berdasarkan informasi yang kita dapat, ini jumlahnya (atribut) ribuan yang mereka rusak," imbuhnya.

Andi pun meyakini bahwa ada seseorang yang mengorganisir kegiatan perusakan itu.

"Ini sebetulnya kami yakin pasti ada otak di balik mereka itu. Mereka hanya korban-korban yang disuruh merusak ke lapangan. Pasti ada yang mengorganisir itu dan ini otaknya yang menyuruh itu ya harus ketemu," paparnya.

Andi menuturkan, pelaku yang menjadi dalang perusakan itu harus diberikan sanksi, baik sanksi yang sesuai dengan undang-undang pemilu maupun sanksi yang sesuai dengan undang-undang pidana umum.

"Karena ini berbahaya bagi demokrasi kita. Sepanjang reformasi, bahkan kalau tidak salah ingat, sepanjang sejarah Indonesia, ketika pemilu, baru kali ini sangat masif, ada perusakan begitu secara terang-terangan," ujarnya.

Tanggapi Cuitan Andi Arief soal Rusaknya Atribut Partai Demokrat, Fahri Hamzah: Sabar Bro, Ini Ujian

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memberikan keterangan sambil menahan tangis di depan awak media saat atribut-atribut partainya dirusak.

Dikutip TribunWow.com dari Twitter @Demokrat_TV, SBY sempat terhenyak dan tak kuat melanjutkan penjelasan karena atribut partainya rusak saat dirinya bersama rombongan berada di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018).

Atribut-atribut yang dirusak itu juga terlihat robek sebagian di antara bendera Partai Golkar, PDIP dan PSI yang masih berkibar.

Hal ini terlihat dari unggahan video saat SBY memberikan keterangan pers di depan atribut Demokrat yang tampak robek sebagian.

Hanya terlihat sebagian foto SBY dan istrinya Ani Yudhoyono.

Dalam keterangannya, SBY mengatakan bahwa saat menjadi presiden selama 10 tahun, ia mengenal karakter orang di Riau yang ia anggap sudah berubah di masa pemerintahannya dulu.

"Saya sempat bertanya tadi apakah saudara-saudara kami masyarakat Riau sudah berubah? Karena selama 10 tahun saya memimpin, saya mengenal karakter, akhlak, dan perilaku saudara kami yang ada di Riau ini yang saling menghormati saling menghargai apapun perbedaan politiknya," ujarnya.

"Saya juga bersyukur demokrasi yang ada di Indonesia termasuk pemilu, kompetisi sebenarnya sudah jauh maju tapi kenyataan pahit hari ini saya tadi sempat tafakur ya mengadu pada Allah apa yang terjadi." 

Setelah melontarkan kalimat tersebut, SBY tampak menahan tangis sambil berdiam tak melanjutkkan perkataannya.

Ia berdiam cukup lama sebelum akhirnya lanjut mengatakan bahwa dirinya bukan calon presiden (capres), Demokrat hanya partai pendukung capres saja.

Beredar Video Penangkapan dan Pengakuan Pelaku Perusakan Atribut Partai Demokrat, PDI-P Membantah

"Saya ini bukan capres saya tidak berkompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi."

"Saya sebagai pemimpin Demokrat berjuang dengan cara yang baik yang amanah sesuai yang diatur dalam konstitusi dan undang-undang tapi kenyataan ini yang kami dapatkan," tambahnya.

Setelah atributnya rusak, SBY pun memerintahkan pada seluruh jajaran petinggi Demokrat di Riau untuk menurunkan seluruh atribut Partai dan tidak memasangnya selama ada keterangan dan perintah lebih lanjut dari SBY.

Atribut tesebut termasuk baliho selamat datang yang digunakan untuk menyambut tim Demokrat di Pekanbaru, Riau.

"Saya perintahkan semua atribut ucapan selamat datang atas kunjungan saya ke Riau dan bendera Demokrat diturunkan," tegas SBY.

"Lebih baik kita mengalah daripada kita menyaksikan bendera kita, baliho yang tidak bersalah dirobek diturunkan diinjak-injak, dibuang ke selokan, sama dengan menginjak-injak saya, merobek saya dan membuang saya ke selokan lebih baik kita turunkan semua, hari ini," tambahnya.

(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)