Ferdinand tidak menjelaskan lebih jauh mengenai informasi tersebut.
Ferdinand hanya menyebutkan, informasi ini sangat penting dan bernilai.
Dirinya optimistis polisi dapat menelusuri pihak di balik perusakan atribut Partai Demokrat.
"Kami memiliki informasi yang saat ini sangat berarti dan bernilai dan ini akan mudah diusut oleh kepolisian," jelas Ferdinand.
Ketua Umum Partai Demokrat SBY turun langsung ke Jalan Sudirman Pekanbaru, menyaksikan baliho bergambar dirinya dirusak, Sabtu (15/12/2018). (TRIBUN PEKANBARU/ALEXANDER)
Kapitra Ampera Batal Laporkan SBY
Dikutip dari Tribun Pekanbaru, Kapitra Ampera mengaku tidak jadi melaporkan Ketua Umum Demokrat, SBY.
Batalnya, kata Kapitra, lantaran dirinya diperingatkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri untuk menghormati SBY sebagai mantan kepala negara.
"Ketua umum saya mengatakan harus menghormati Pak SBY secara profesional karena beliau adalah mantan kepala negara. Saya juga diingatkan, jangan melawan kekerasan dengan kekerasan," katanya, Minggu (16/12/2018).
Setelah mendapatkan peringatan dari Ketua Umum PDIP, Kapitra pun akhirnya melunak dan menunda niatnya untuk melaporkan SBY ke Polda Riau.
"Karena ada perintah itu, saya tunda dulu, nanti kita rapatkan dulu dengan partai di DPP hari Selasa, nanti tergantung putusan partai, kalau saya siap untuk melaporkannya," imbuhnya.
AHY Akan Lakukan Investigasi
Sebelumnya diberitakan TribunWow.com, Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengutuk keras perusakan atribut partainya.
Hal itu diungkapkan AHY melalui Twitter miliknya, @AgusYudhoyono, Sabtu (15/12/2018).
Ia mengunggah foto ayahnya yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang melihat atribut Demokrat seperti spanduk hingga baliho yang sobek separuh.
AHY mengatakan dirinya mengutuk keras perbuatan itu dan menyebut ada kelompok terorganisir yang melakukannya.