Terkini Internasional

Rachid Sekkai Ungkap Pengalaman Anehnya saat Mengajar Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Prancis, Florence Barley di Jeddah.

Sebagai anak tertua, dia sepertinya punya lebih banyak kebebasan untuk melakukan apa saja yang dia inginkan.

Kemampuan saya dalam memonopoli perhatian para pangeran yang lebih muda akan berakhir saat Mohammed muncul.

Saya masih ingat saat dia menggunakan walkie-talkie di kelas, yang dia pinjam dari salah satu penjaga.

Raja Salman Pecat Wakil Kepala Dinas Intelijen Saudi usai Skandal Kematian Khashoggi

Dia akan menggunakannya untuk melontarkan lelucon dan candaan untuk saya kepada para saudaranya, ataupun para penjaga.

Kini, pangeran berusia 33 tahun itu menjabat sebagai menteri pertahanan dan putra mahkota Kerajaan Arab Saudi.

Sejak dinobatkan sebagai pengganti sang ayah tahun lalu, MBS memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang moderat dan ingin memajukan negaranya menjadi lebih modern.

Menghadapi kritik tajam dari pihak oposisi yang lebih konvensional, MBS menggempur dengan reformasi ekonomi dan menerapkan aturan-aturan baru yang lebih 'liberal' di negara yang sangat konservatif.

Gebrakannya itu mendulang banyak pujian, tapi juga memicu kritik, terutama soal pelanggaran terhadap hak asasi manusia, termasuk perang yang tak kunjung berakhir di Yaman dan pembunuhan wartawan kenamaan Jamaal Khashoggi di konsulat Saudi di Turki, Oktober lalu.

Atas kasus Khashoggi, Arab Saudi telah mendakwa 11 orang dan membantah keterlibatan sang putra mahkota.

Di satu kesempatan, saya pernah dibuat terkejut oleh MBS, saat dia mengatakan pada saya, bahwa ibunya mengatakan saya adalah seorang 'gentleman sejati'.

Padahal saya tidak pernah bertemu dengan sang putri.

Wanita bangsawan Saudi tidak pernah memperlihatkan diri di hadapan orang asing, dan para perempuan yang kerap saya temui di istana adalah seorang pengasuh asal Filipina.

Saya waktu itu sama sekali tidak menyadari bahwa saya diawasi, hingga saat sang pangeran menunjukkan beberapa kamera pengawas di dinding.

Mulai saat itu, saya selalu merasa sadar diri saat mengajar.

Meskipun begitu, saya langsung akrab dengan para pangeran.

Halaman
123